Ahad 20 Apr 2014 19:00 WIB

Ratusan Rumah Warga Cilacap Terendam Banjir Rob

Banjir Rob (ilustrasi)
Foto: Antara
Banjir Rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Ratusan rumah warga di RW 07 Kelurahan Tegalkamulyan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu, terendam banjir rob akibat tanggul pasir yang membatasi wilayah itu dengan pantai terkikis air laut yang sedang pasang.

Informasi yang dihimpun, banjir air laut (rob) yang merendam pemukiman di sekitar Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, itu terjadi sejak pukul 11.30 WIB.

Banjir tersebut tidak hanya merendam rumah warga tetapi juga gudang-gudang penyimpanan ikan dengan ketinggian air berkisar 10-50 sentimeter.

Salah seorang pemilik gudang ikan di kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap, Hartono mengatakan bahwa sekitar pukul 11.30 WIB terjadi gelombang tinggi di pantai selatan.

"Secara kebetulan air laut sedang pasang, sehingga airnya naik dan masuk ke pemukiman setelah mengikis tanggul pasir itu," katanya. Oleh karena itu, dia berusaha membuat tanggul pasir yang lebih tinggi di belakang gudang agar air pasang tidak masuk ke dalam gudangnya.

Sementara itu, salah seorang warga RT 02 RW 07 Kelurahan Tegalkamulyan, Wartono mengatakan bahwa banjir air pasang tersebut baru pertama kali terjadi di wilayah tersebut.

"Banjir rob baru kali ini terjadi. Padahal dulu, saat terjadi tsunami, air laut tidak sampai ke sini," katanya.

Salah seorang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Bagus Kumboro mengatakan bahwa pihaknya sedang mendata rumah warga yang terendam banjir air pasang itu.

Selain itu, kata dia, BPBD juga akan meminta warga untuk bekerja bakti membuat tanggul menggunakan karung berisi pasir guna mengantisipasi kemungkinan banjir air pasang kembali terjadi.

"Kami akan mendata dulu, dan nanti meminta warga untuk bekerja bakti guna membuat tanggul. Nanti BPBD akan menyediakan karung dan makanannya," kata dia saat ditemui wartawan di lapangan.

Dalam kesempatan terpisah, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Nurmaya mengatakan bahwa tinggi air pasang-surut yang terjadi pada Minggu (20/4) berkisar 0,3-2 meter, sedangkan tinggi gelombang pantai selatan Cilacap berkisar 0,5-2 meter.

"Pasang maksimum terjadi pukul 11.00-12.00 WIB, sedangkan surut minimum terjadi pukul 18.00 WIB," katanya.

Sementara pada Senin (21/4), kata dia, pasang maksimum diprakirakan terjadi pukul 12.00 WIB dan surut minimum pukul 18.00-19.00 WIB dengan ketinggian air pasang-surut berkisar 0,4-1,9 meter dengan tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Cilacap berkisar 0,5-1,75 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement