REPUBLIKA.CO.ID, KEBON BARU -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggalakkan gerakan kota hijau. Melalui dinas pertamanan dan pemakaman, DKI Jakarta akan memperbanyak ruang terbuka hijau di Jakarta.
Kepala dinas pertamanan dan pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan, DKI Jakarta akan membangun taman-taman kota lebih banyak lagi. Hal itu, kata Nandar, untuk mencapai target 30 persen taman yang dicanangkan untuk menjadi kota hijau.
"Kami akan membangun taman lebih banyak lagi," ujar Nandar kepada Republika, Ahad (20/4) di Taman Mataram.
Oleh karena itu, lanjut Nandar, pemerintah sedang mencari lahan yang bisa dibangun taman. Selain itu, akan mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau yang saat ini dipakai untuk pembangunan lainnya. Misalnya, di taman waduk pluit.
Revitalisasi taman-taman yang ada juga terus dilakukan oleh dinas pertamanan dan pemakaman DKI Jakarta. Hal itu, untuk meningkatkam kualitas taman. Sehingga, masyarakat betah berada di taman.
Namun, dia juga meminta kepada maayarakat untuk ikut menjaga fungsi taman dengan benar. Supaya taman-taman yang ada tidak difungsikan kepada hal-hal yang negatif. "Masyarakat juga harus ikut menjaga fungsi taman," katanya.
Nirwono Yoga, pengamat tata kota, mengatakan, ada dua hal utama yang dihadapi untuk mewujudkan memperbanyak ruang terbuka hijau di DKI Jakarta. Dua hambatan tersebut antara lain, mahalnya tanah. Hal itu, dikarenakan keterbatasan lahan seiring semakin padatnya penduduk.
Selain itu, kurangnya keterlibatan masyarakat sekitar taman dan pihak swasta untuk ikut menciptakan kota hijau. Karena selama ini, kata Nirwono, masalah menciptakan ruang terbuka hijau hanya dari pemerintah.