Ahad 20 Apr 2014 08:08 WIB

Ikan Patin Hasil Budidaya di Depok di Ekspor Ke Singapura

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Pindang Ikan Patin
Foto: indonesianfood.co
Pindang Ikan Patin

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-Hasil pertanian dan perikanan Kota Depok ternyata sudah bisa tembus ke mancanegara. Salah satunya budi daya ikan patin yang dilakukan Kelompok Tani Andalan Kota Depok (KTNA) Bina Mandiri Depok di ekspor ke negara tetangga, Singapura.

Selain di ekspor, produksi ikan patin Depok juga diminati masyarakat di seluruh Indonesia. Permintaan ikan patin diantaranya dari Aceh, Lampung, Palembang, Batam, Kalimantan, Sulawesi, Bandung dan daerah lainnya. 

''Ekspor ikan Patin hasil budidaya KTNA Bina Mandiri masih berkisar 10 persen dari produk yang dihasilkan,'' kata Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Nasrullah di ajang Pameran hasil Pertanian dan Perikanan Kota Depok di Lapangan Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (19/4).

Menurut Nasrullah, satu petani ikan patin bisa menghasilkan seribu bibit ikan patin dengan masa panen selama 25 hari setiap bulannya. Sedangkan harga jual bibit ikan patin mencapai Rp.6000 per ekor ukuran 3/4 inch. ''Jadi, satu petani bisa menghasilkan Rp.6 juta perbulannya. Satu tahun bisa 7-8 kali panen,'' terangnya yang mengungkapkan kendala utama dalam budidaya ikan patin, adalah faktor cuaca, dan air. ''Namun semua itu bisa diantisipasi,'' tegas Nasrullah.

KTNA yang merupakan kelompok petani budi daya ikan yang berada di wilayah Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok juga membudidayakan ikan lain, seperti koi, manfis, kalidoras, dan ikan aligator.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Abdul Harris mengatakan, banyak produk unggulan perikanan kota Depok, diantaranya ikan hias air tawar dan ikan konsumsi. Pembinaan budidaya ikan patin terus dilakukan melalui petugas penyuluh perikanan dilapangan.

''Kita juga melakukan pelatihan-pelatihan tentang budidaya ikan patin. Selain ikan patin, dilakukan juga penyuluhan budidaya ikan lele, dan ikan lainnya,'' jelas Harris.

Menurut Harris, petani budidaya ikan konsumsi dan ikan hias tersebar di seluruh kecamatan di Kota Depok. Budidaya ini terus dikembangkan dengan melakukan intensifikasi, seperti penerapan budidaya dengan teknologi yang lebih baik.

''Saat ini telah dilakukan teknologi budidaya ikan dengan menggunakan bioblog, yaitu budidaya ikan bisa dilakukan meskipun dilahan sempit dan terbatas,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement