REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang Kota Batam menyatakan jumlah penumpang saat libur panjang tidak berdampak pada lonjakan penumpang.
"Sejak Kamis (17/4) hingga Sabtu (19/4) penumpang cenderung lebih sepi. Tidak ada lonjakan meski memasuki libur panjang," kata Petugas Syahbandara Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS) Kota Batam, Mario Sihotang di Batam.
Pelabuhan Domestik Sekupang merupakan pelabuhan utama yang menghubungkan Kota Batam dengan sejumlah pulau lain di Provinsi Kepulauan Riau seperti Moro, Durai, Kundur, Tanjung Balai Karimun.
Selain itu juga menghubungkan sejumlah wilayah di Provinsi Riau seperti Selat Panjang, Buton, Dumai, Bengkalis, serta Kuala Tungkal di Jambi.
"Baik rute jauh maupun dekat, baik yang datang ataupun yang pergi semua kapal hanya terisi sebagian saja. Tidak sampai penuh," kata dia.
Ia mengatakan, setiap hari ada sekitar 24 kapal feri kecil dan besar melayani sejumlah rute dari Pelabuhan Domestik Sekupang.
"Kalau dihitung-hitung hanya sekitar 2.000 penumpang yang datang dan pergi dari Sekupang. Padahal saat libur panjang biasanya bisa mencapai 3.000-4.500 penumpang perhari," kata Mario.
Pantauan di Pelabuhan Domestik Sekupang pada Sabtu nampak lenggang. Tidak ada penumpukan penumpang layaknya hari libur panjang.
Sementara itu, di Pelabuhan Internasional Batam Centre sejak Jumat jumlah keberangkatan cenderung tinggi.
Antrean calon penumpang kapal feri keluar dari Batam cukup panjang hingga ke lantai satu. Tujuan mereka umumnya ke Singapura.
Sementara jumlah penumpang yang tiba relatif banyak. Terlihat juga sejumlah bus pariwisata besar menunggu penumpang di pintu kedatangan.
Kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Internasional Batam Centre dan Pelabuhan Harbour Bay. Calon penumpang kapal ke luar negeri yakni Singapura dan Malaysia cukup ramai begitu juga arus kedatangan di pelabuhan tersebut.