REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Sidarto Danusubroto, menegaskan Indonesia harus siap menghadapi era "ASEAN Community" 2015. Pasalnya, pergerakan komoditas barang dan jasa di wilayah ASEAN menjadi lebih bebas dan tanpa hambatan.
"Indonesia akan mengalami tantangan jebat di masa depan, yang terdekat ialah ASEAN Community 2015, jadi kita harus siap. Pasalnya, pergerakan barang dan jasa serta sumber daya manusia (SDM) di wilayah ASEAN menjadi tidak terbatas," tutur Sidarto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis malam (17/4).
Konferensi press ini dilakukan sebelum acara "Tasyakuran Harlah PMII Ke 54 Tahun" dimulai. Acara ini bertema: "PMII Bersatu untuk Indonesia," yang diselenggarakan di Sekretariat PB PMII, Jakarta, pada Kamis malam (17/4).
Dalam konteks ini, ujar Sidarto, peran PMII sangat diperlukan untuk menghadapi ASEAN Community 2015 dan tantangan yang semakin besar di bidang politik - ekonomi global. Ia pun merasa terhormat telah diundang PB PMII untuk mengisi acara ini sebagai Ketua MPR RI.
PMII, papar Sidarto, sudah terbukti menjadi wadah lahirnya bibit-bibit pemimpin bangsa. Selama 54 tahun berdiri, banyak pejabat negara yang lahir dari PMII.
Beberapa pemimpin itu, ungkap Sidarto, antara lain: Nusron Wahid, Ali Masykur Musa, Abdul Malik Haramain, Abdul Muhaimin Iskandar, Suryadharma Ali, dan lainnya," tutur Sidarto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis malam (17/4).
"Saya berharap pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki karakter jujur, tegas dan memberikan teladan kepada bangsa Indonesia. Pemimpin seperti ini diperlukan untuk menghadapi ASEAN Community 2015," tegas Sidarto.
Bangsa Indonesia, pungkas Sidarto, saat ini haus dengan pemimpin yang tegas, jujur dan memberikan teladan. Pemimpin seperti ini dibutuhkan untuk mengelola kekayaan alam dan potensi geografis Indonesia yang luar biasa besarnya untuk menghadapi ASEAN Community 2015.