REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) masih dalam proses pembangunan rumah sakit ibu dan anak (RSIA) di Serpong, Banten. RSIA ini harapkan bisa membantu melengkapi layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dhuafa.
Wakil Ketua BWI Mustafa Edwin Nasution, Kamis (17/4), mengatakan, proses pembangunan sudah berjalan tiga tahun dan sempat tersendat pendanaan. Tahun ini RSIA yang dibangun dari wakaf itu harapkan sudah bisa beroperasi.
Mustafa mengungkapkan tak ada alasan khusus pembangunan RSIA ini, tapi BWI melihat sudah ada rumah sakit di sekitar lokasi. Sebelum membangun, BWI melakukan pendalaman kebutuhan masyarakat di sana sebelum akhirnya menetapkan pembangunan RSIA.
Meski yang pertama, BWI berharap RSIA ini bisa melengkapi layanan kesehatan bagi dhuafa bersama rumah sakit milik pengelola zakat lainnya.
"Pembangunan RSIA agak lama karena tidak mudah mengumpulkan dana wakaf selain memang ada kendala teknis di lapangan," kata Mustafa. Dana wakaf Rp 4 miliar telah digunakan untuk membangun fisik RSIA.
Untuk tahap akhir dan menyediaan alat kesehatan dibutuhkan masing-masing dana Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. BWI saat ini sedang berupaya menjalin kerjasama dengan korporat dan investor swasta yang bersedia membantu.
RSIA ini berdaya tampung tak tebih dari 100 orang. Manajemen dan opersionalnya pun akan melibatkan orang-orang yang paham tentang rumah sakit serta kesehatan ibu dan anak.
''RSIA ini bukan rumah sakit komersial, tapi tidak juga gratis. Kami upayakan masyarakat dhuafa bisa menjangkau layanan dengan mutu terjamin. Akan ada kelas-kelas, termasuk yang gratis,'' kata Mustafa.
BWI belum bisa menggratiskan semua karena kesadaran wakaf masyarakat baru mulai jalan perlahan sehingga operasional RSIA juga masih perlu diperhatikan.