REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan 17 organisasi kemasyarakatan Islam sepakat mengundang pimpinan partai politik berbasis Islam dalam satu pertemuan membahas Pemilu Presiden 2014, terutama menyangkut pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dinilai layak didukung.
Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan pimpinan ormas Islam yang digelar di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (15/4). Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Rabithah Alawiyah Zein B Smith, Nazar Haris dari Persatuan Umat Islam (PUI), Ketua Umum PP Syarikat Islam Djauhari, Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah KH Abdullah Jaidi, Baharudin Husni dari Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), Wahyudi Patra dari Persatuan Islam Tioghoa Indonesia (PITI), Zulkifli dari Al Ittihadiyah, dan sejumlah tokoh-tokoh lainnya.
Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Lutfi A Tamimi mengatakan untuk merealisasikan pertemuan ormas dan parpol Islam itu dibentuk tim yang diketuai Said Aqil dan Din Syamsuddin. "Kita akan sampaikan aspirasi umat Islam. Secepatnya pertemuan akan kita laksanakan," kata Lutfi.
Sementara itu Din Syamsuddin mengatakan perolehan suara parpol berbasis Islam harus disyukuri, apalagi sebelumnya parpol berbasis Islam banyak diprediksi akan terpuruk. "Ini berarti Allah masih mencintai kita, dan ini harus kita syukuri bersama-sama," katanya.
Din menambahkan, sebagai wujud syukur, ormas Islam harus bersatu untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan umat. Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz yang hadir dalam pertemuan itu dalam kapasitasnya sebagai salah satu Ketua PBNU meminta kepada ormas Islam untuk bersama-sama mendoakan PPP, partai tempatnya bernaung, agar tidak mengalami perpecahan.