REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Sebanyak 10 mahasiswa pasca sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih dalam beasiswa StuNed (Studeren in Nederland). Mereka tergabung dalam program Double Degree MSc Geo - Informasi untuk Penataan Ruang dan Manajemen Bencana.
Para mahasiswa akan mengikuti kursus selama lima bulan mengenai Manajemen Risiko Bencana di Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (dalam Bahasa Belanda dikenal dengan singkatan ITC) yang merupakan bagian dari University of Twente di kota Enschede Belanda.
Program ini merupakan kerjasama antara Beasiswa SPIRIT (Program Beasiswa Penguatan Lembaga Reformasi) yang dikelola oleh BAPPENAS. BAPPENAS mendanai program studi para mahasiswa yang berlangsung di UGM. Sementara, program di Belanda akan dibiayai oleh Kantor Pusat Informasi Pendidikan Belanda (Nuffic Neso Indonesia). Kesepuluh peserta akan berangkat pada hari Sabtu, 19 April 2014.
Team Coordinator Scholarships Nuffic Neso Indonesia Indy Hardono mengatakan penilaian bahaya alam dan penilaian risiko bencana adalah tema khas yang menjadi domain studi di ITC. “Reputasi ITC sebagai lembaga pendidikan di bidang penataan ruang dan geo- informasi sudah sangat diakui,” ujar dia.
Kursus ini bertujuan untuk memperdalam ilmu penilaian kerentanan bahaya dan perencanaan pengembangan pada manajemen risiko bencana. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para mahasiswa dan untuk meningkatkan penelitian dan kerja sama bilateral.