Selasa 15 Apr 2014 21:12 WIB

Gerindra Berharap Kisruh PPP Cepat Kelar

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Nidia Zuraya
  Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjukkan sinyal untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Sinyal itu ditunjukkan dengan kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Wakil Ketua Dewan Pakar PPP Djan Faridz ke kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno pada Maret lalu.

Dampak kedatangan Suryadharma itu membuat 27 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) marah. Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi juga mempermasalahkan manuver atasannya itu.

Ketua Umum Gerindra Suhardi mengaku tidak ingin ikut campur dengan kisruh yang dialami PPP. Gara-gara itu, ia memprediksi partai berlambang Kabah itu bisa saja batal berkoalisi dengan partainya. "Ya, belum tentu juga (bergabung), pengurus baru bisa ke kita, kita belum tahu, tidak bisa mencampuri internal PPP," kata Suhardi di kantor DPP Gerindra, Selasa (15/4).

Suhardi merasa berkepentingan dengan konflik PPP. Kalau masalah mereka dapat cepat teratasi, pembahasan untuk masuk ke dalam koalisi tenda besar yang digagas Gerindra dapat segera terwujud. "Semoga saja bisa cepat kelar. Itu hak mereka, tidak bisa dicampuri," kata Suhardi.

Dia menegaskan, Gerindra tidak akan melakukan intervensi atas kasus yang dialami partai lain. "Tidak ada sangkut paut, silakan mereka atur rumah tangganya sendiri," saran guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement