Selasa 15 Apr 2014 14:33 WIB

MTI: Warga Jakarta Tunggu MRT

Pekerja menyelesaikan proyek mass rapid transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja menyelesaikan proyek mass rapid transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan beragam moda transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) dinilai sudah ditunggu warga Jakarta guna mengatasi kemacetan karena membludaknya penggunaan kendaraan pribadi di wilayah ibukota.

"Dalam bentuk apapun, MRT pasti ditunggu karena masyarakat sudah bosan dengan kemacetan," kata Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Ellen Sophie Wulan Tangkudung di Jakarta, Selasa (15/4).

Menurut dia, tidaklah benar bahwa masyarakat yang selalu menggunakan kendaraan pribadi tidak bisa berpindah ke transportasi massal asalkan MRT yang terbangun benar-benar memadai, aman dan nyaman.

Ia mencontohkan bahwa moda transportasi massal lain seperti KRL kerap dalam keadaan padat dan tidak nyaman bagi pengguna sehingga akan menjauhkan mereka yang belum pernah menggunakannya.

Sedangkan untuk transportasi bus massal seperti transjakarta dinilai sudah cukup baik tetapi masih tidak bisa menjamin secara pasti mengenai waktu keberangkatan terutama dalam sejumlah rute dan jam-jam tertentu.

Untuk itu, lanjutnya, akan lebih baik bila moda transportasi massal seperti MRT dapat terintegrasikan dengan baik bersama-sama angkutan umum lainnya.

Peranan pengintegrasian tersebut dinilai juga penting untuk didukung pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terutama dengan peran yang dilakukan dinas perhubungan.

Sebagaimana diberitakan, PT Mass Rapid Transit Jakarta segera memulai pekerjaan penggalian pembangunan kereta api bawah tanah di koridor Bundaran Hotel Indonesia hingga Sarinah, Jakarta Pusat.

"Ini termasuk pekerjaan skala besar. Selama masa pembangunan itu, kita akan sering melakukan perubahan lajur, termasuk pemindahan lajur bus transjakarta dari sisi timur ke sisi barat atau pun sebaliknya," kata Direktur Utama MRT Jakarta Dono Boestami saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/4).

Dono Boestami menuturkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI serta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait pelaksanaan rekayasa lalu lintas tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement