REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Minat petambak asal Karawang, Jawa Barat, untuk membudidayakan garam pada musim kemarau tahun ini, diprediksi meningkat. Peningkatan ini, akan berdampak pada bertambahnya luasan tambak yang akan digarap.
Ketua Forum Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kugar) Kabupaten Karawang, Aep Suhandi, mengatakan, untuk luasan lahan diprediksi ada peningkatan sampai 10 persen dari 220 hektare.
Alasan ada kenaikan minat yang mendongkrak pada bertambahnya luasan lahan tambak, karena diprediksi musim kemarau tahun ini lebih panjang ketimbang tahun lalu. "Kalau tahun lalu, hasil produksi garam jeblok, karena anomali cuaca," ujarnya, kepada Republika, Selasa (15/4).
Menurut Aep, pada tahun lalu petambak garam tak bisa berbudidaya secara maksimal. Karena, curah hujan yang turun sangat tinggi di 2013 kemarin.
Akibatnya, petambak hanya menghasilkan lima ton garam dalam sehektare. Padahal, bila cuaca normal hasil produksi garam mencapai 65 ton per hektare. "Karena itu, diharapkan cuaca musim kemarau ini normal. Supaya, gairah budidaya garam meningkat," ujarnya.