REPUBLIKA.CO.ID, TAGERANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan dukungannya agar anak-anak penghuni Lapas Anak Tangerang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Kemdikbud mendukung mereka itu melanjutkan sekolah. Itu merupakan hak mereka," ujar Mendikbud usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) Ujian Nasional (UN) di Lapas Anak Tangerang, Senin.
Perguruan tinggi negeri (PTN) yang memungkinkan untuk menampung anak-anak Lapas, kata Mendikbud, adalah Universitas Terbuka.
"Saya akan meminta langsung pada pihak Universitas Terbuka, untuk membuka cabang di Lapas," jelas dia.
Meski berada di dalam tahanan, Mendikbud mengatakan bukan berarti anak-anak itu tidak bisa melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.
Salah seorang penghuni Lapas Anak Tangerang, ZK (17), mengaku ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. ZK mengikuti UN paket C yang dilangsungkan mulai Senin (14/4).
"Saya sudah belajar untuk ujian ini," kata ZK.
ZK menjadi penghuni Lapas sejak 1,5 tahun yang lalu. Pengadilan menvonisnya hukuman 4,5 tahun pembinaan karena perbuatan asusila.
"Saya ingin kuliah, ambil jurusan ekonomi," harap anak asal Bekasi itu.
Ungkapan serupa disampaikan JA (18), yang ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi untuk meningkatkan derajat keluarganya.
"Senang pastinya kalau bisa kuliah," kata JA yang mendapat pembinaan selama empat tahun karena kasus narkoba itu.
Sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 34 penghuni Lapas dan empat dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Tangerang mengikuti UN paket C di Lapas tersebut.
Berbeda dengan UN SMA/SMK/MA, UN paket C dimulai pukul 13.30.