REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Dua orang napi di Lapas Kelas IIA Kuningan terluka serius akibat berkelahi, Senin (14/4). Aparat kepolisian dan kodim pun diturunkan untuk mencegah meluasnya aksi tersebut.
Perkelahian antarnapi itu mulai terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, ketika berlangsung jam santai. Para napi yang sedang berkumpul di tengah lapangan tiba-tiba dikejutkan dengan perkelahian antara dua napi, yakni Niki Adi Pratama alias Yuda (29), dengan Tedi Setiadi (38).
Petugas sipir lapas yang melihat hal itupun langsung melerai perkelahian hingga tak sampai meluas. Namun, satu jam kemudian, Yuda yang seorang napi kasus pembunuhan diduga masih menaruh dendam kepada Tedi.
Secara tiba-tiba, Yuda menghampiri Tedi dan langsung menyerangnya dengan menusukkan sebuah senjata tajam semacam gunting ke leher Tedi.
Melihat hal itu, sejumlah penghuni lapas secara spontan memukuli Yuda hingga babak belur. Petugas sipir lapas yang mengetahui keributan tersebut langsung melerai. Petugas pun memerintahkan seluruh napi untuk bubar dan masuk kembali ke ruangan masing-masing.
Petugas kemudian membawa Tedi yang menderita luka tusuk untuk mendapat perawatan dari tim kesehatan lapas. Sedangkan Yuda dilarikan ke RSUD '45 Kuningan karena mengalami luka cukup serius.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian yang langsung mengirim pasukan untuk pengamanan dan olah TKP. ''Keributan di dalam lapas diduga dipicu salah paham antara Tedi dan Yuda,'' ujar Kapolres Kuningan, AKBP Harry Kurniawan, saat ditemui usai olah TKP.
Harry memastikan suasana di dalam lapas kini telah terkendali dan kondusif. Pihaknya pun menempatkan satu pleton anggota Dalmas yang dibantu pasukan bersenjata dari Kodim 0615 Kuningan. Harry menambahkan, jajarannya telah menyelidiki lebih lanjut kasus itu.
Berdasarkan data lapas, Yuda merupakan napi asal Bandung atas kasus pembunuhan dengan vonis hukuman delapan tahun penjara. Sedangkan Tedi merupakan tahanan kasus narkoba asal Kuningan dengan vonis hukuman lima tahun enam bulan penjara.
Sementara itu, dalam keterangannya kepada petugas, Yuda mengaku nekat menusuk Tedi karena merasa terancam. Menurutnya, Tedi kerap meminta rokok dan bertindak kasar.
''Tedi sering mengancam akan melukai saya jika tidak memenuhi permintaannya,'' tandas Yuda sambil terbaring di ranjang ruang perawatan RSUD '45 Kuningan dengan kaki diborgol.