Senin 14 Apr 2014 19:24 WIB

Gerindra: Koalisi Buru-Buru akan Rapuh

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Indira Rezkisari
  Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)
Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tidak ingin terburu-buru dalam melakukan pendekatan terhadap calon mitra koalisi. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pembentukan koalisi tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

Meski partainya hanya memiliki sedikit waktu, namun bukan berarti harus langsung bersepakat dengan parpol lain.

"Gerindra ingin koalisi yang kita bangun adalah bisa menjadi koalisi besar sehingga perlu waktu agak panjang untuk menentukan cawapres dan platform," kata Muzani di Gerindra Media Center, Senin (14/4) malam WIB.

Menurut dia, tidak hanya Gerindra yang diburu waktu, melainkan semua juga memiliki waktu yang sempit. Karena itu, tidak bisa sebuah koalisi langsung terjadi hanya dengan satu pertemuan.

Dia mengingatkan, persoalan bangsa wajib dibincangkan secara mendalam dan berkelanjutan. "Kami yakin, ikhtiar saja yang buru-buru nanti (koalisinya) akan rapuh, menunggu proses langkah demi langkah, sabar," kata anggota Komisi Pertahanan DPR itu.

Muzani menyatakan, Gerindra sedang berupaya mendekati lima parpol untuk dirangkul menjadi koalisi. Selain Partai Demokrat, ia yakin PKB, PAN, PPP, dan PKS akan mendekat ke parpolnya.

"Sebelum akhir bulan, ini semua format koalisi, termasuk cawapres dan platform sudah terbentuk."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement