Kamis 10 Apr 2014 20:34 WIB

Lokomotif KA Malabar Terpaksa Dipreteli

Rep: Djoko Suceno/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Petugas memasang garis polisi di lokasi terperosoknya kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang di Kampung  Cikerung,  Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)
Petugas memasang garis polisi di lokasi terperosoknya kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang di Kampung Cikerung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIMALAYA – Tim evakuasi lokomotif KA Malabar yang terperosok ke dalam jurang harus mempreteli bagian kepala  kereta yang nahas tersebut. Untuk bisa mengangkat bangkai lokomotif dengan nomor seri CC-2061355 itu, petugas mengerahkan satu unit alat berat dengan nama crain.

Alat berat yang berfungsi mengangkat lokomotif tersebut didatangkan dari Bandung dengan bobot 100 ton.  Sedangkan berat lokomotif yang nahas itu mencapai 90 ton. Evakuasi dilakukan Kamis (10/4) sore.

 

Agar lokomotif tersebut bisa dievakuasi, petugas harus mempretelinya menjadi beberapa bagian. Bagian yang dipreteli yaitu roda (bogie) belakang dan depan.

Masing-masing bogie memiliki berat 15 ton. Dengan demikian jika dua bogei dilepas beban lokomotif itu berkurang menjadi 60 ton.  Meski sudah dipreteli, lokomotif tersebut tak bisa diangkat, justru malah terperosok lebih dalam hingga mencapai 25 meter.

  ‘’Kondisi cuaca dan tanah yang labil membuat evakuasi tak sesuai rencana,’’kata seorang petugas saat melakukan evakuasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement