Selasa 08 Apr 2014 19:20 WIB

Rumah Potong Babi di Kapuk Tak kunjung Usai

Rep: C68/Rahmat Anwar/ Red: Julkifli Marbun
Babi hutan
Babi hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi di Jalan Peternakan Raya RT 02/07 Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat masih juga beroperasi.

Penyelesaian Rumah Potong Hewan ini masuk dalam amanah yang diberikan Jokowi sela-sela pelantikan Anas Effendi, pada awal Bulan lalu.

Saat Republika memantau ke lapangan, kondisi RPH memang sudah tidak layak. Limbah dari pemotongan babi itu pun sudah mengganggu lingkungan sekitar dengan bau yang menyengat dan darah yang berserakan di gorong-gorong.

Menurut Rio, warga sekitar RPH pemerintah telah membangun RPH baru tepat di samping pemotongan lama, memang tempatnya lebih kecil.

"RPH yang baru dibangun tepat di sebelah RPH lama," ujarnya, Selasa (8/4). Rio, juga mengharapkan agar pemerintah membenahi limbah dan bau menyengat dari kotoran dan potongan-potongan babi yang sangat mengganggu kesehatan.

 Gubernur Jakarta Barat Anas Effendi  memfasilitasi teknologi lebih canggih untuk tempat pemotongan hewan agar bisa mengefisienkan waktu dan bisa mengontrol lajur limbah.

Namun untuk saat ini, hal itu tidak bisa direalisasikan karena RPH baru belum memiliki listrik, kalau RPH sudah masuk.

"Semua alat potong dengan teknologi tinggi yang didatangkan dari Jerman itu membutuhkan 300 ribu watt" jelas Anas, Senin (7/4).

Menurut Anas, Target RPH baru adalah 1000 babi per hari dari kebutuhan 2000 ekor.

Anas Effendi mengakui, Kondisi RPH lama memprihatinkan. Bukan cuma tempat pemotongan, tapi kondisi masyarakat sekitar juga menyedihkan.

Limbah RHP mencemari lingkungan, dan bau kotoran sangat menusuk hidung dan mengganggu kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement