Selasa 08 Apr 2014 14:14 WIB

Produksi Pesawat, Habibie Gandeng Perusahaan 3D Prancis

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
BJ Habibie
Foto: Wihdan Hidayat/REPUBLIKA
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perusahaan dirgantara, PT Regio Aviasi Industri (RAI) menggandeng perusahaan perangkat lunak desain tiga dimensi, Dassault Systemes untuk membuat pesawat R80. Berdasarkan MoU yang ditandatangani, PT RAI akan memasang platform Dassault Systemes 3D Experience untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.

Dassault Systemes akan memberikan pengalaman dalam penyediaan solusi-solusi untuk industri kedirgantaraan yang menghubungkan semua proses dalam sebuah eksekusi program dan mengukur kemajuan berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.

Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho mengatakan, dengan menggunakan platform 3D experience dari Dassault Systemes, pihaknya ingin mengetahui secara waktu sebenarnya perkembangan program pesawat mulai dari desain dan simulasi sampai dengan perencanaan produksi dan integrasi.

''Hal ini memastikan program kami terlaksana tepat waktu, sesuai dengan anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen,'' kata dia dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dassault Systemes dan PT RAI, Selasa (8/4) siang.

PT RAI adalah perusahaan kedirgantaraan Indonesia yang dibangun oleh PT Ilthabi Rekatama dan PT Eagle Capital yang dipimpin oleh BJ Habibie, dengan kompetensi utama di bidang desain, pengembangan, dan pembiayaan pesawat komuter sipil regional.

Executive Vice President, Global Affairs and Communication Dassault Systemes Philippe Forestier mengatakan, Dassault Systemes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja insinyur, desainer, dan pemasok.

''Kami akan memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan PT RAU untuk menyelesaikan proyek R80 sesuai jadwal,'' ujar dia.

R 80 dijadwalkan akan melakukan penerbangan perdana pada 2017. Pesawat tersebut berkapasitas 80 penumpang akan menggunakan baling-baling turbo tujuannya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional yang terus meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement