Selasa 08 Apr 2014 09:24 WIB

KPU Targetkan Partisipasi Pemilih di Atas 75 Persen

Rep: Ira Sasmita/ Red: Bilal Ramadhan
Penyandang disabilitas mengikuti simulasi pemilu yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung KPU, Jakarta, Jumat (4/4).  (Republika/Agung Supriyanto)
Penyandang disabilitas mengikuti simulasi pemilu yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung KPU, Jakarta, Jumat (4/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan partisipasi pemilih pada pemilu legislatif yang akan digelar Rabu (9/4) besok sekurang-kurangnya mencapai 75 persen. Optimisme tersebut lantaran KPU merasa telah melakukan usaha maksimal untuk menyiapkan pelaksanaan pemilu dengan baik.

"Setidaknya bisa mencapai 75 persen, naik dibandingkan pemilu 2009 yang tercatat sekitar 71 persen. Tapi kami yakin bisa di atas 75 persen, itu target minimal," kata Komisioner KPU Juri Ardiantoro, Selasa (8/4).

Menurut Juri, tingginya angka golongan putih (golput) selama ini bukan hanya karena keengganan pemilih untuk menggunakan suaranya. Namun juga karena buruk dan kacaunya daftar pemilih tetap (DPT).

Pada pemilu 2014, dia mengklaim, masalah DPT menjadi aspek utama yang dijadikan perhatian serius KPU. Sehingga, H-1 pemungutan suara, KPU memastikan DPT pemilu 2014 cukup valid, akurat, dan tidak bermasalah.

Selain itu, lanjut dia, beda pemilu 2014 dengan periode sebelumnya, masyarakat tidak hanya dijadikan sebagai pemilih yang tugasnya hanya datang ke TPS saja. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam tahapan persiapan pemilu sejak awal. Baik yang menyangkut kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan KPU, maupun sosialisasi pelaksanaan pemilu.

"Jadi partisipasinya tidak hanya sebatas angka. Ada upaya peningkatan partisipasi secara kualitatif juga," jelasnya. Menurut dia, dengan sosialisasi masif dari KPU maupun pemangku kepentingan lainnya. Peningkatan partisipasi pemilih pada pileg 2014 ini, menurut Juri, bukan hal mustahil untuk dicapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement