Senin 07 Apr 2014 18:13 WIB

KAI Inspeksi Ulang Jalur Rel Rawan Bencana

KA malabar
KA malabar

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --  PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, menginventarisasi jalur rel rawan bencana guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan KA.

"Pasca-anjloknya KA Malabar jurusan Bandung-Malang akibat longsor di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, seluruh Daop diinstruksikan mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalur rel rawan bencana," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Senin (7/4).

Berdasarkan pantauan, kata dia, di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto terdapat 21 titik rawan bencana, baik rawan ambles, banjir, maupun longsor.

Menurut dia, ke-21 titik rawan tersebut tersebar di Kabupaten Tegal terdiri dua titik rawan ambles, Brebes (satu titik rawan banjir dan dua titik rawan ambles), Banyumas (dua titik rawan banjir dan empat titik rawan longsor), Cilacap (lima titik rawan ambles), Kebumen (satu titik rawan longsor dan tiga titik rawan ambles), dan Ciamis (satu titik rawan longsor).

"Jadi, di wilayah Daop 5 Purwokerto terdapat tiga titik rawan banjir, 12 titik rawan ambles, dan enam titik rawan longsor," katanya.

Terkait hal itu, kata dia, PT KAI Daop 5 Purwokerto mengantisipasinya dengan memerintahkan seluruh Kepala Resor Jalan Rel untuk menormalisasi drainase agar jalur rel tidak terendam air saat hujan.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengaktifkan juru pemeriksa jalan rel (JPJR) ekstra.

"JPJR reguler dilakukan dua kali dalam sehari pergi pulang dengan jarak tempuh rata-rata 12 kilometer. Dengan adanya JPJR ekstra berarti ada tiga kali pemeriksaan dalam sehari," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, langkah antisipasi lainnya berupa pengawasan dan penjagaan titik rawan bencana oleh petugas khusus terutama ketika terjadi hujan. "Biasanya, satu titik rawan akan dijaga oleh seorang petugas khusus. Jika ternyata jalur tersebut dinilai membahayakan, petugas itu akan menginformasikan ke pusat pengendali KA," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang ditempatkan di Stasiun Prupuk, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kroya, Stasiun Kutoarjo, dan Stasiun Sidareja.

Disinggung mengenai normalisasi jalur selatan pasca-anjloknya KA Malabar, Surono mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari PT KAI Daop 2 Bandung, saat ini jalur rel yang terputus akibat longsor telah tersambung.

Dalam hal ini, kata dia, PT KAI membuat jalur baru yang berjarak sekitar 2 meter dari lokasi longsor.

"Jalur sudah tersambung, tinggal penyelesaian, dan akan dilakukan uji coba. Diharapkan paling lambat besok pagi (Selasa, red.) sudah dapat dioperasikan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, pengalihan KA lintas selatan melalui jalur utara masih akan berlangsung hingga Senin malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement