Senin 07 Apr 2014 14:19 WIB

Wah, Bali Akan Bangun Bandara di Atas Laut

Map of Bali Province
Foto: en.wikipedia.org
Map of Bali Province

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Pemerintah Provinsi Bali segera menentukan lokasi pembangunan bandar udara (bandara) baru di Kabupaten Buleleng dan ditargetkan dapat diputuskan dalam beberapa pekan ke depan.

"Beberapa minggulah jangan lama-lama, hitungannya harus minggu. Itu baru untuk lokasi saja," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di sela-sela pemaparan salah satu konsultan bandara dari Kanada yang berbendera Airport Kinesis Consulting (AKC) di Denpasar, Senin.

Menurut dia, dari dua konsultan bandara yang sudah menyampaikan paparan yakni PT Pembangunan Bali Mandiri (PBM) dan Airport Kinesis Consulting (AKC), maka kecil kemungkinan lokasi bandara untuk kawasan Bali utara itu dibangun di daerah Sumberkima, Gerokgak, Buleleng.

Sementara itu perwakilan Airport Kinesis Consulting (AKC) Tulus Pranowo menawarkan konsep pembangunan bandara Buleleng akan dibangun di atas laut dengan membangun pulau buatan seluas 600 hektare dan jarak dari bibir pantai sekitar satu kilometer.

"Di pulau buatan yang kami istilahkan semacam airport city itu, tidak hanya terdapat landasan pacu pesawat, tetapi juga bisa dilengkapi hotel, galeri, tempat pertemuan, kampus dan sebagainya seperti yang ada di Hong Kong dan Dubai," ucapnya.

Menurut dia, ada beberapa keunggulan dengan pembangunan bandara di atas laut yakni tidak memengaruhi kualitas air, tidak mengganggu atau mengotori Pulau Bali, dan tidak membutuhkan pembebasan lahan, serta nantinya akan menjadi bandara pertama dengan konsep zero energy airport.

Namun pulau buatan itu idealnya dibangun di kedalaman 15-20 meter dengan perpaduan konsep reklamasi dan pemasangan tiang pancang, memperhatikan kekuatan ombak, arus air, kekuatan tanah dan sebagainya.

Jika usulan disetujui, pihaknya membutuhkan berbagai dukungan dari Pemprov Bali di antaranya anggaran untuk studi dan investigasi yang lebih detail untuk menyiapkan konsep awal, kontrak gubernur untuk verifikasi data finansial, kontak dengan Kemenko Perekonomian untuk bekerja sama dan sebagainya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement