REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Seorang perempuan penggali batu dengan kondisi hamil 6 bulan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan batu di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu.
Perempuan penggali batu itu, Dhala alias Bu Taufiq (50), warga Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Sumenep.
Dia meninggal dunia di tempat kerja menggali batu di Dusun Laok Lorong, Desa Tana Merah, Kecamatan Saronggi, Minggu sekitar pukul 10. 00 WIB.
Saat itu, Dhala bekerja di lokasi penggalian batu hanya bersama temannya Rasmawiyati (45). Korban yang bertugas sebagai penggali batu, sedangkan Rasmawiyati yang pengangkut batu hasil galiannya.
Namun ketika Rasmawiyati hendak membawa hasil galian batu dari kubangan, tiba-tiba terdengar gemuruh suara reruntuhan dari dalam galian.
"Suaranya cukup keras. Saya pun bergegas kembali ke tempat galian. Ternyata tempat Dhala menggali batu sudah ambruk dan menimpa tubuh korban. Saya langsung keluar dan berteriak minta tolong," tutur Rasmawiyati.
Menurut Kapolsek Saronggi AKP Bahril, kejadian yang menimpa Dhala murni kecelakaan, dan petugas telah melakukan evakuasi terhadap korban bersama warga sekitar.
"Proses evakuasi korban memakan waktu 3 jam, karena lokasinya sangat sempit," terang kapolsek.
Ia menjelaskan, usai dievakuasi tubuh korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya. Mereka mengabaikan permintaan petugas kepolisian untuk diautopsi.
"Karena tidak mau diautopsi, kami minta keluarganya agar menandatangi surat penolakan autopsi," ungkapnya.
Bahril menambahkan, petugas sudah melakukan sosialisasi terkait penambangan batu itu, namun para pekerja tidak mengindahkan dengan alasan sudah menjadi pekerjaan sehari-hari.
"Namun karena pekerjaan tersebut memang menjadi sumber penghasilan bagi warga, kami tidak mampu menutup lokasi penambangan," tukasnya.