REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Memasuki musim Pancaroba, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Semarang mulai mengingatkan antisipasi dampak ‘El Nino’.
Badai arus panas ini diprediksi akan mempengaruhi sektor peternakan, karena kurangnya stok pangan dan perubahan kelembaban udara yang juga berpengaruh pada kehidupan ternak. Karena itu Disnakkan mengeluarkan imbauan agar para peternak mengantisipasi fenomena ini dengan mengupayakan stok pakan ternak yang cukup.
Kepala Disnakkan Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan bagi masyarakat yang memiliki ternak.
“Sebagai gambaran, di awal pancaroba saat ini kematian ternak di Kabupaten Semarang sudah mendekati 5 persen dari jumlah populasi ternak yang ada,” jelasnya, Ahad (6/4).
'El Nino', kata Agus, kemungkinan sampai Indonesia pada bulan Mei 2014. Badai arus panas ini berpotensi menyebabkan kekeringan berkisar enam hingga tujuh bulan.
Agus menghimbau agar para peternak mulai dari saat ini menyiapkan tanaman rumput gajah dan jagung sebagai cadangan pangan pada musim kemarau panjang. Selain itu pemberian vaksin dan makanan yang berkualitas gizi yang baik serta kebersihan kandang juga harus diprioritaskan.
Sebab saat ini sudah memasuki pancaroba dimana ada perubahan kelembaban udara yang berakibat pada kematian ternak.
Disnakan saat ini meningkatkan pengawasan di sejumlah sentra ternak di Kabupaten Semarang. Termasuk menyiapkan tenaga medis dan para medis. Terutama yang berada di masing-masing pusat kesehatan hewan di sejumlah kecamatan.
“Kita sudah menjadwalkan untuk pengawasan dan monitoring di sentra ternak secara berkala,” ungkapnya.