REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di Terminal Kota Bekasi pada Ahad (6/4) dini hari. Korban ditemukan dalam keadaan dada tertusuk. Hingga kini, pelaku pembunuhan masih diburu polisi.
Pembunuhan ini diduga diawali dengan keributan. Korban, Murtani (28), bekerja sehari-hari sebagai petugas timer Bus Sari Indah, diduga terlibat pertengkaran dengan pelaku terkait perebutan wilayah pekerjaaan. Keributan pun berujung pada penganiayaan, pelaku kemudian menikam dada Murtani dengan obeng.
"Kami masih mendalami motif kasus ini," ujar Humas Polresta Kota Bekasi AKP Siswo pada Ahad (6/4).
Pihak Polresta Kota Bekasi bersama-sama dengan Polsek Bekasi Timur telah memeriksa sejumlah saksi yang berasal dari awak Bus PO Ranau Indah dan warga sekitar yang berada di lokasi saat itu. Namun, awak bus serta warga sekitar mengaku tidak mengetahui pertengkaran yang terjadi antara korban dan pelaku.
Mereka menemukan Murtani sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di dekat pangkalan Bus Ranau Indah.
"Saya nggak lhiat sama denger apa-apa, nggak lihat tau-tau sudah ribut liat korban tergeletak," ujar Liana (42), salah seorang pemilik kios makanan ringan di Terminal Bekasi.
Pada malam sebelum kejadian, Sabtu (5/4) ia masih berada di warungnya yang berada tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban. Ia baru menyadari ada pembunuhan setelah orang-orang di terminal berdatangan melihat korban yang sudah dalam kondisi mengenaskan.