Sabtu 05 Apr 2014 11:30 WIB

Bentrok TNI vs OPM, Pasar Perbatasan PNG Ditutup

Tim Penanggulangan Teror dari Yonif 751/BS menangani gangguan terorisme ketika melakukan simulasi pada perayaan HUT Ke-67 TNI di Lapangan Bumi Perkemahan, Waena, Jayapura, Papua.
Foto: Antara
Tim Penanggulangan Teror dari Yonif 751/BS menangani gangguan terorisme ketika melakukan simulasi pada perayaan HUT Ke-67 TNI di Lapangan Bumi Perkemahan, Waena, Jayapura, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pasar perbatasan yang berlokasi di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), Sabtu (5/4) ditutup sesaat terjadinya kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata.

Wartawan Antara, Evarukdijati, dari pos perbatasan RI-PNG, melaporkan, pasar yang biasanya dibuka seminggu dua kali yakni setiap hari Selasa dan Sabtu, nampak tutup sesaat setelah terjadi kontak senjata ditapal batas kedua negara.

Beberapa pedagang yang sempat membuka los atau tempat jualan langsung menutup tempat jualannya.

"Kami terpaksa menutup tempat jualan dan pulang," ujar Amir, salah satu pedagang yang ditemui sedang bersiap-siap kembali ke Jayapura.

Kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata berawal dari aksi ksb mengibarkan bendera "bintang kejora" diujung batas RI-PNG, sebelum titik zero.

Akibat kontak senjata menyebabkan dua aparat keamanan mengalami luka akibat terkena pecahan kaca saat berada di menara suar. Kedua anggota itu yakni Kapolres Kota Jayapura Akbp Alfred Papare terkena serpihan kaca dibagian lengan dan muka, sedangkan Serma Tugino, anggota Kodim Jayapura terkena dibagian samping kepala dekat telinga.

Dandim Jayapura Letkol Inf Wahyu kepada Antara mengaku belum mengetahui dengan pasti kelompok mana yang melakukan pengibaran bendera dan penembakan. Hingga berita ini diturunkan masih terdengar bunyi tembakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement