REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin diprediksi akan semakin macet mulai akhir bulan ini. Sebab, pekerjaan konstruksi proyek mass rapid transit (MRT) sudah memasuki pekerjaan skala besar, yaitu penggalian stasiun bawah tanah.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, akibat adanya pekerjaan itu, pihaknya harus melakukan penutupan lajur median tengah jalan dalam waktu empat tahun. Akibatnya, jumlah lajur di Jalan Sudirman yang mengarah ke utara akan berkurang.
Lebih lanjut, Dono menjelaskan, jumlah lajur ke arah utara, mulai depan Kedutaan Besar Jepang sampai Bundaran HI akan berkurang dari semula lima lajur menjadi tiga lajur.
Sementara, satu lajur bus Transjakarta nantinya dapat digunakan kendaraan lain (mix line). Adapun jalur sebaliknya tetap normal. Dono mengatakan, perubahan itu akan berlangsung mulai 22 April 2014.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, jumlah lajur dari arah utara ke selatan memang tidak berkurang. Hanya saja, kata dia, lebar jalurnya jadi semakin sempit. Dari semula 3 meter menjadi 2,75 meter.
"Selama pekerjaan MRT, petugas akan menjaga di titik-titik yang terjadi pertemuan lalu lintas," ujar Akbar.