REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyampaikan secara terbuka pada masyarakat tentang keberadaan ancaman pada capres tertentu. Menurut gubernur DKI Jakarta tersebut, hal itu harus dilakukan SBY untuk menghindari isu politik jelang pemilu legislatif.
Selain itu, dia juga meminta agar presiden menindaklanjuti pernyataannya sendiri yang menyebut ada ancaman fisik kepada calon presiden tertentu. Jokowi mengatakan, presiden harus melakukan langkah nyata dengan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan para capres selama proses pemilu.
"Kalau itu disampaikan presiden, pasti mempunyai data dan sumber yang kuat. Dari situ perlu ditindaklanjuti, meskipun saya sudah medapatkan tambahan personil untuk keamanan, baik dari Polda maupun Mabes Polri," ujar dia dalam acara pembukaan Posko Media JKW4P di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Sementara, Tim Pemenangan Jokowi Andi Widjajanto mengatakan, apabila Jokowi dan tim sedang blusukan, mereka sebenarnya merasa aman saat dikelilingi masyarakat. Namun, setelah ada pernyataan SBY tersebut, tim pemenangan Jokowi jadi ikut khawatir.
"Kalau presiden menyatakan ada ancaman, itu infonya A1 (bisa dipercaya). Kita minta penjelasan lebih detil dan langkah konkritnya. Jadi kalau kita ke daerah, merasa aman di tengah rakyat," ucap Andi.
Seperti diketahui, Presiden SBY mengungkap adanya ancaman fisik kepada capres tertentu.Karena hal itu, dia meminta kepada Kapolri untuk memperketat pengamanan pada semua capres.