Kamis 03 Apr 2014 11:35 WIB

'Gak' Jadi Tsunami, Warga Pulang ke Rumah

Rep: Djoko Suceno/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tsunami (ilustrasi)
Foto: [ist]
Tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Warga Desa Cikelet dan Pamalayan, Kecamatan Cikelet, yang sempat mengungsi karena takut terjadinya gelombang tsunami akhirnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

Mereka mengungsi lantaran takut gelombang tsunami menerjang rumah mereka yang berada persis di tepi Pantai Selatan Kabupaten Garut.

"Warga sempat mengungsi sejak tadi malam (Rabu malam) setelah ada informasi dari aparat pemerintah setempat. Namun mereka kembali ke rumah masing-masing padi tadi (Kamis pagi),’’kata Nanang Feris (45 tahun), petugas medis di Puskesmas Cikelet, Kabupaten Garut, kepada RoL, Kamis (3/4).

Menurut Feris, warga kembali ke rumahnya masing-masing secara berangsur mulai pukul 08.00 WIB. Hal ini dilakukan setelah mereka mendapat kabar dari perangkat desa bahwa tak ada gelombang tsunami.  Warga Desa Cikelet, mengungsi ke Perkebunan Sawit Condong, yang jaraknya sekitar empat kilo meter.

Mereka mengungsi dengan menggunakan sepeda motor dan mobil bak terbuka. Sedangkan warga Kampung Ranca Padu, Desa Cikelet, memilih menyelematkan diri ke Desa Cikalapa, yang jaraknya sekitar tujuh kilometer. ‘’Lokasi Cikalapa memang jauh dan berada di ketinggian,’’ujar dia.

Kepala BPBD Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya, mengatakan, sampai pukul 11.00 WIB tidak ada tanda-tanda gelombang tsunami menerjang wilayah pantai selatan. Dari tujuh kecamatan yang memiliki wilayah pantai, kata dia, tidak ada satu pun camat yang menginformasikan terjadinya gelombang pasang.

"Tidak ada laporan terjadinya gelombang tsunami. Namun kami tetap mengimbau masyarakat waspada,’’kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement