Rabu 02 Apr 2014 06:27 WIB

Monas Akan Dibersihkan

Monas
Monas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Olahraga Aksi Seluruh Indonesia (Foraksi) siap melakukan aksi membersihkan Monumen Nasional (Monas) dengan cara-cara yang profesional. Pasalnya, sejak Monas berdiri pada 1961, dan dibuka untuk umum tahun 1975, baru pernah sekali dibersihkan pada 1992 perusahaan dari Jerman, Karcher, 

Direktur Utama Indorope, Revilino, yang menjadi penggagas untuk pembersihan Monas, menyatakan niat ini sudah ada sejak tahun 2010, bertepatan dengan 50 tahun berdirinya Monas. Sepanjang empat tahun ini, Revi tidak pernah berhenti untuk mewujudkan niatnya tersebut. Hanya saja, jalur birokrasi yang dilaluinya tidak pernah berhasil menembus petinggi Monas, apalagi petinggi di DKI Jakarta. 

Foraksi bekerjasama dengan Indorope, sebuah perusahaan yang bergerak khusus dalam bidang Rope Access Services and Trainings. Teknik pembersihan yang dilakukan menggunakan sistem akses tali dan treatment pada bagian tubuh Monas yang dibersihkan sehingga proses pembersihan lebih fleksibel. 

"Tidak hanya melakukan pembersihan, namun kami juga melakukan coating pada marmer dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak, sehingga pembersihan yang akan kami lakukan lebih baik dari pembersihan sebelumnya," kata Revi dalam siaran persnya yang diterima Republika

Rencana Foraksi ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Staf Khusus Menpora Heru Nugroho menyambut baik niatan "Aksi Pemuda Indonesia Peduli untuk Bersih." 

Dukungan tersebut kemudian diwujudkan Kemenpora dengan menggandeng PT Semen Indonesia, yang mempunyai hubungan historis dengan Monas. "Jadi kami sama sekali tidak tidak menggunakan dana APBN," tegas Heru, yang sekaligus menjadi Team Leader kegiatan ini.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement