Senin 31 Mar 2014 17:16 WIB

Kontroversi Rumah Ibadah Dijadikan Lahan Bisnis Mencuat Kembali

Rep: C61/Ali Mansur/ Red: Julkifli Marbun
Pembangunan masjid.  (ilusrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan masjid. (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT - Masjid Al-Hakim mulai direnovasi sejak hari Minggu (30/3) lalu. Hingga kini, pembangunan serta perbaikan masih berjalan.

Rencananya, tepat di atas tempat ibadah yang memiliki dua lantai tersebut akan dibangun sebuah hotel. Pembangunan hotel di atas masjid tentu menuai protes dari masyarakat setempat.

Rencananya, masjid yang kini hanya dua lantai akan dibangun menjadi empat lantai. Masjidnya sendiri akan ditempatkan di lantai pertama, sedangkan lantai kedua hingga ke empat, akan dibangun untuk hotel.

"Untuk masalah pembangunan hotel saya tidak tahu menahu, saya di sini hanya untuk merenovasi saja," terang Tikas, petugas kontraktor, Senin (31/30).

Tikas sendiri menyatakan dirinya hanya bertanggung jawab untuk merenovasi masjid. sedangkan untuk pembangunan hotel, adalah tanggung jawab kontraktor lain.

"Yang lebih tahu tentu pengurus masjid, tapi saat ini mereka sedang tidak ada di sini," terang Tikas Masjid Al-Hakim didirikan oleh H Datuk Hakim Thantawi pada tahun 2000.

Awalnya masjid tersebut merupakan sebuah restoran, dan baru tahun 2003 masjid tersebut berubah fungsi menjadi masjid seutuhnya.

Menurut Murjamah (42) warga setempat, Almarhum H Datuk Hakim Thantawi membangun masjid ini untuk ladang amal akhirat bagi dirinya. Karena letaknya yang berada di pusat bisnis, tidak sedikit investor menawar Masjid Al-Hakim untuk dijadikan ladang bisnis. Namun, pihak Yayasan Al-Hakim tidak pernah melepasnya. "Saya kaget, saat mendengar Masjid ini mau bangun hotel," sesal dia.

Jamah menyatakan dirinya tidak rela jika masjid tersebut dibangun tempat penginapan. Walaupun fungsi masjid tetap dipertahankan. "Tidak etis saja masak, di atas masjid dibangun hotel, apalagi pak Hakim sendiri, ingin masjid ini dijadikan amal baginya," tegas pria asal Kuningan itu.

Masjid dengan dua lantai seluas 480 meter persegi tersebut, selalu dipenuhi oleh Jamaah, baik di kala shalat lima waktu maupun shalat Jumat. Bahkan tiap bulan Ramadhan Masjid Al-Hakim, selalu dipenuhi oleh jamaah, dari dalam maupun luar Menteng. Jamah juga mengatakan, Masjid Al-Hakim selalu aktif, setiap pekan mengadakan pengajian, dan pengurus masjidnya pun bagus, terang dia.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Budiawan (25) pemuda asal Depok, dia menyesalkan pembangunan hotel di atas masjid yang sering disinggahinya saat pulang kerja. Sebab, dengan adanya pembangunan hotel di atas masjid, menandakan urusan bisnis di atas agama."

Sebenarnya itu hak yang punya tanah, tapi kan kalau sudah menjadi masjid itu jadi hak umat," tutur Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement