REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Operasional jalan layang Jombor belum dapat dilakukan secara penuh hingga awal April ini. Jalan layang Jombor dibuka secara terbatas pada pagi hari.
Jalan layang Jombor dibuka setiap hari pada pukul 06.00-18.00 WIB. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Layang Jombor, Santoso mengatakan pembangunan sudah mencapai 97 persen. Saat ini, pembangunan menjangkau jalan sisi timur jalan layang.
"Sekarang ada pekerjaan di sisi timur sehingga diberlakukan contra flow dari utara ke timur," terangnya kepada Republika, Senin (31/3).
Operasional jalan layang Jombor selama Maret menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan pembangunan. Jalan layang Jombor dioperasionalkan terbatas selama kampanye partai politik. Jalan layang dibuka untuk memecah arus dari arah timur menuju Kota Magelang dan Purworejo.
Jadwal pembukaan jalan layang Jombor hingga saat ini belum dapat dipastikan. Meski dibuka setiap hari, jalan layang belum dapat digunakan pada waktu malam. "Lampu belum nyala sehingga malam hari tidak bisa digunakan," ujar Santoso.
Pembebasan 19 bidang tanah untuk pembangunan jalan layang Jombor juga belum kelar. Santoso mengatakan warga telah menurunkan harga tanah yang mereka minta dari Rp 10 juta menjadi Rp 8 juta per meter persegi. Namun, harga yang ditetapkan pemerintah tetap Rp 4,5 juta permeter persehi.
Harga tanah masih ditetapkan Rp4,5 juta permeter persegi karena belum ada penentuan harga tanah (appraisal) ulang. Meski demikian, Santoso memprediksi nilai tanah di dekat jalan layang Jombor justru akan turun. "Sekarang kondisi sudah berbeda dari appraisal sebelumnya," ungkap Santoso.