Ahad 30 Mar 2014 07:29 WIB

Hasyim Muzadi: Parpol 'Biang Kerok' Rusaknya Indonesia

Rep: Indah Wulandari/ Red: Citra Listya Rini
KH Hasyim Muzadi
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Reformasi di Indonesia telah berjalan selama 15 tahun. Namun, demokrasi di Indonesia malah diwarnai dengan pragmatisme politik dan demokrasi transaksional.

"Anggota parlemen dari hasil rekrutmen parpol. Parpol juga yang mengirim orang duduk di kursi kementerian. Jadi, parpol harus bertanggung jawab atas kondisi Indonesia saat ini. Mereka jadi biang (kerok) rusaknya Indonesia," kata mantan Ketua Umum PBNU yang juga Sekretaris Jenderal Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi di Situbondo, Sabtu (29/3).

Reformasi, ujar Hasyim, telah mempengaruhi semua sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari politik, hukum, pendidikan, politik, budaya dan ekonomi. Sayangnya, kondisi Indonesia ternyata tak lebih baik. Politik justru semakin transaksional.

Partai politik, kata Hasyim, sekarang menguasai semua lini di legislatif, eksekutif, dan yukatif. Parpol harus segera berbenah agar demokrasi di Indonesia segera berubah dan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.

Pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini mengatakan perkembangan demokrasi di Indonesia kini sangat memprihatinkan. Pemilu di semua tingkatan diwarnai dengan politik uang.

"Demokrasi wani piro ada dimana-mana. Demokrasi menjadi rasa transaksi, dan hukum kehilangan keadilan. Di sisi lain, pendidikan kehilangan karakter. Para kiai harus turut memperbaiki kondisi Indonesia yang seperti ini," kata Hasyim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement