Jumat 28 Mar 2014 22:40 WIB

Wagub Harapkan Penerbangan Sumut-Guandong Dibuka Kembali

Pesawat Garuda
Foto: Izmar patrizki/Antara
Pesawat Garuda

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemprov Sumatera Utara dan Provinsi Guandong, Republik Rakyat Tiongkok, sama-sama berharap penerbangan dari dan ke dua wilayah itu dibuka kembali mengingat hubungan politik dan dagang antara keduanya semakin bagus.

"Penerbangan yang pernah dibuka oleh Garuda Indonesia pada tahun 1998, tetapi hanya berlangsung enam bulan, diharapkan bisa dioperasikan lagi," kata Wakil Gubernur Sumut, H.T Erry Nuradi di Medan, Jumat.

Perlunya pembukaan penerbangan yang menghubungkan kedua provinsi itu, kata dia, merupakan salah satu topik serius yang dibahas dalam pertemuan pejabat dan pengusaha kedua provinsi itu di Medan, Rabu (26/3).

Dengan dibukanya penerbangan langsung kedua provinsi itu diharapkan hubungan dagang dan kunjungan wisatawan antarkedua provinsi semakin meningkat.

Kerja sama dalam segala hal harus ditingkatkan karena Sumut-Guandong sudah menjadi 'sister provinces' yang didasarkan atas azas persamaan dan saling menguntungkan dengan merujuk pada Naskah Keinginan Bersama (Letter of Intent) yang ditandatangani di Medan, pada 11 Desember 1999, katanya.

Hubungan kerja sama menjadi hubungan Provinsi Bersaudara ditandai dengan penandatanganan MoU pada 11 Maret 2002 yang merupakan kerja sama bilateral dibentuk atas inisiatif Indonesia dan RRT dengan melibatkan sektor swasta guna mempercepat transformasi ekonomi kedua provinsi.

Mengutip pernyataan Deputy Director-General Foreign Affairs Office Peoples Government Guandong Province, Li Jian , Wakil Gubernur Sumut mengatakan kedatangan delegasi Guandong baik pengusaha dan unsur pemerintah untuk melihat peluang yang bisa dikerjasamakan.

Menurut Li Jian, masih banyak perdagangan antara Sumut-Guandong yang belum dilakukan secara langsung sehingga hal itu harus dibicarakan dan diupayakan mengatasi hambatannya.

Bahkan karena melihat banyaknya kemiripan potensi Sumut dan Guangdong sudah harus difikirkan untuk bekerja sama guna memperkuat pemasaran bersama.

"Sepanjang kerja sama saling menguntungkan, maka Pemprov Sumut tentunya mendukung penuh rencana -rencana kesepakatan itu dan mewujudkannya," kata Erry Nuradi

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Sumut, Sabrina, menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Januari 2014, nilai ekspor Sumut ke RRT mengalami kenaikan hingga 25,83 persen atau menjadi 101,592 juta dolar AS.

"Naiknya nilai ekspor Sumut itu membuat surplus neraca perdagangan Sumut-RRT naik terus atau di Januari 2014 sebesar 39,378 juta dolar AS.

Jumlah wisatawan dari RRT juga masih cukup banyak dimana pada Januari 2014 mencapai 486 orang dari Desember 2013 yang masih 363 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement