REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, mulai ramai oleh pemudik yang hendak pulang ke Jawa, saat Hari Raya Nyepi, meskipun belum mencapai puncaknya.
"Kami prediksi pemudik yang menuju ke Jawa akan mencapai puncaknya pada Sabtu malam. Seperti saat lebaran, kendaraan pemudik didominasi sepeda motor," kata Manajer Operasional PT ADSP Indonesia Ferry Gilimanuk Wahyudi Susianto, Jumat (28/3).
Pantauan di lapangan, belum terjadi antrean panjang arus kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk, hanya di depan loket untuk sepeda motor kendaraan tersebut tidak henti-hentinya berdatangan.
"Saya berangkat hari ini untuk menghindari antrean panjang seperti Nyepi tahun lalu. Kalau berangkatnya Sabtu, pasti di sini sudah ramai dan macet," kata Maksum, seorang pemudik dengan tujuan Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Beberapa pemudik lainnya mengatakan, mereka pulang ke Jawa dengan alasan memiliki anak kecil, yang takut gelap saat Hari Raya Nyepi di Bali.
"Belum lagi kalau anak saya minta camilan, mau beli dimana karena toko tutup semua. Selain itu, mumpung libur agak panjang, kami ingin menengok saudara di kampung halaman," kata Rohmat, asal Kabupaten Situbondo, yang pulang dengan sepeda motor bersama anak istrinya.
Kendaraan pemudik memasuki Pelabuhan Gilimanuk rata-rata pada pagi dan sore hari, sementara saat siang cenderung sepi. Untuk mengangkut pemudik, Wahyudi mengaku, pihaknya mengoperasikan 32 unit kapal, yang bisa ditambah jika antrean panjang.
"Saat puncak arus mudik liburan Nyepi ini, kami bisa tambah kapal yang beroperasi, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan maupun sekitarnya," katanya.