REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman akan mendistribusikan soal ujian nasional (UN) untuk tingkat SMA sederajat secara serentak. Distribusi akan dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan ujian.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Arif Haryono mengatakan distribusi soal akan dilakukan secara serentak melalui kelompok kerja (pokja). Distribusi soal UN akan dilakukan sembilan pokja untuk tingkat SMK dan SMA.
"Distribusi serentak karena armada transportasi yang tersedia terbatas," ujarnya ditemui di Sleman, Rabu (26/3).
Kabupaten Sleman telah selesai menyiapkan data peserta dan pengawas. Untuk jenjang SMA, jumlah peserta ujian mencapai 4.923 siswa dari 56 sekolah. Mereka akan mengikuti ujian di 44 sekolah karena pelaksaan UN di 12 sekolah digabungkan. Sleman menyediakan 582 orang untuk mengawasi UN SMA.
Ujian nasional tingkat SMK akan diikuti 6.492 siswa dari 54 sekolah. Namun, penyelenggara UN hanya 48 SMK. "Ujian di enam sekolah bergabung dengan sekolah lain karena belum akreditasi," ujar Arif. Sebanyak 782 orang disiapkan menjadi pengawas ujian SMK. Ujian nasional tingkat SMA sederajat akan digelar 14-16 April mendatang.
Persiapan UN tingkat SD dan SMP juga sudah disiapkan Dispora Sleman. Jumlah peserta UN SD Sleman mencapai 14.590 siswa dari 518 SD. Sementara, jumlah peserta ujian SMP mencapai 12.957 siswa dari 131 sekolah. Ujian nasional tingkat SD akan digelar 19-21 Mei 2014. Sementara, UN SMP akan digelar 5-8 Mei mendatang.
Bagi peserta yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra, Arif mengatakan penyelenggara ujian telah menyiapkan soal dengan huruf braille. Sebanyak enam siswa tingkat SMA akan mengikuti ujian dengan soal huruf braille tersebut. Mereka akan mengikuti ujian dengan tambahan waktu mengerjakan soal 45 menit.
Penyelenggaraan ujian tingkat SD tahun ini telah berubah menjadi ujian sekolah. Soal ujian tidak lagi berasal dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Arif mengatakan Dinas Pendidikan Provinsi akan menyediakan soal ujian untuk jenjang SD. "Untuk soal Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA proporsi soal ujian 25 persen dari pemerintah pusat dan 75 persen disusun daerah," ungkapnya.
Penyelenggaraan ujian nasional di Sleman menyedot anggaran hingga Rp2,4 miliar. Arif mengingatkan pengawasan ujian tahun ini akan dilakukan dengan ketat. "Siswa tidak boleh membawa handphone ke ruang ujian dan kepala sekolah harus mengingatkan itu terus kepada pengawas," ujarnya.