REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Para staf di lingkungan Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Semarang menggalang donasi untuk membantu kekurangan diyat Satinah. Penggalangan dana tahap awal ini dilaksanakan Selasa (25/3) pagi, yang dikoordinir oleh bagian Humas Pemkab Semarang.
Dalam penggalangan donasi sukarela ini, tiga orang staf Humas Pemkab Semarang menyambangi tiap-tiap ruangan di gedung Setda Pemkab Semarang. Mereka menerima partisipasi langsung, mulai dari kepala bagian hingga para staf yang tengah beraktivitas di tiap-tiap bagian kantor ini.
Kepala bagian Humas Pemkab Semarang, Heru Subroto mengatakan, penggalangan donasi hari pertama ini dilakukan di lingkungan kantor Setda Kabupaten Semarang. “Kami menindaklanjuti surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang untuk berpartisipasi dalam membantu ibu Satinah,” jelasnya.
Penggalangan dana kepeduliaan ini merupakan upaya untuk dapat membebaskan Satinah, TKW asal Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang dari eksekusi mati di Arab Saudi. Menurutnya penggalangan donasi ini merupakan aksi awal dan rencananya masih akan dilaksankan beberapa hari lagi di lingkungan Setda Kabupaten Semarang.
Kebetulan ada beberapa staf yang tengah melaksanakan kegiatan di luar kantor dan mereka belum ikut berpartisipasi. “Diharapkan mereka dapat berpartisipasi pada aksi penggalangan donasi yang akan dilaksanakan hari berikutnya,” jelasnya.
Dalam aksi ini, lanjut Heru, pihaknya telah bekerjasama dengan bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk mengumpulkan hasil donasi di lingkungan kantor setda. Pada hari pertama telah terkumpul Rp 2.570.000. Namun ini baru donasi dari staf di lingkungan Setda Kabupaten Semarang saja.
Sementara aksi yang sama juga akan dilaksanakan di lingkungan kantor lain. Sehingga jumlah donasi yang terkumpul akan terus bertambah. Nantinya hasil dari penggalangan dana dari para staf Setda Kabupaten Semarang ini akan disalurkan untuk membantu donasi yang diupayakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Nanti kita salurkan melalui rekening yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah,” tegas Heru.