REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Identitas mayat wanita tanpa kepala mulai terkuak, setelah Polres Cianjur, meminta keterangan delapan orang saksi yang menguatkan korban merupakan warga asing asal Korea Selatan Ms Kim.
Kim yang berusia 55 tahun itu, selama ini bekerja disalah saru perusahaan asing di wilayah Jakarta Utara dan tinggal sendiri di Perumahan Kemang Pratama, Bekasi.
"Selama ini tidak ada orang lain yang biasa masuk ke dalam rumah nyonya Kim, selain saya yang sudah 1,5 tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saya hanya bekerja menyapu dan mempel lantai setiap harinya," kata Juju (43) pembantu rumah tangga di rumah korban, Senin.
Pagi hari sebelum menghilang dan ditemukan tewas tanpa kepala di Cianjur, ungkap dia, Kim sempat bertemu dan meminta dirinya untuk mengambil gaji dua hari kedepan karena ada keperluan.
"Saya masih sempat bertemu pada tanggal 14 Maret pagi, dimana ketika itu nyonya baru bangun dan saya diminta mengambil gaji pada tanggal 16 Maret. Saya bekerja sepperti biasa menyampu dan mempel lantai," ucapnya.
Namun hingga tanggal 17 Maret, tutur dia, korban tidak pernah terlihat, hingga dia beberapa kali mencoba menghubungi korban, namun tidak dapat dihubungi. Hingga akhirnya dia mendapat kkabar majikannya itu, ditemukan tewas tanpa kepala di wilayah Cianjur.
"Selama ini nyonya sangat baik pada saya. Tidak pernah ada orang yang datang ke rumahnya, namun ketika itu, ada supir baru yang sempat dipinjamkan nyonya handuk untuk mandi," ungkapnya.
Dia menuturkan, setelah mendapat pangggilan dari Polres Cianjur, untuk melihat jasad korban di RSUD Cianjur, dia memastikan korban adalah Kim majikannya karena tahu pasti tattoo dibagian tangan kiri yang kerap dillihatnya sehari-hari.
Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan, setelah sempat kedatangan sejumlah warga yang ingin memastikan mayat perempuan tanpa kepala, termasuk warga asing, pihaknya menduga kuat korban merupakan warga asing asal Korea Selatan.
Korban telah tinggal di Indonesia, sejak 10 tahun yang lalu, status single dan bekerja di salah satru perusahaan di wilayah Jakarta. Saat ini pihaknya telah melayangkan surat ke Keduataan Korea Selatan, untuk memastikan dan mengabari keluarga korban.
"Korban bernama Ms Kim, tinggal di salah satu perumahaan di Bekasi. Korban selama ini tinggal sendiri dan bekerja. Saat ini kita telah meminta keterangan delapan orang saksi yang menguatkan korban adalah Kim," katanya.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum bisa menetukan siapa tersangka dibalik tewasnya Kim karena masih meminta keterangan sejumlah saksi.