REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" 18 milik Amerika Serikat mendeteksi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau dari 12 menjadi 21 titik. Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau di Pekanbaru lewat surat elektronik yang diterima, Ahad (23/3) malam, menyebutkan "hotspot" terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni enam titik.
Masing-masing berada berlokasi di Desa Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, terdeteksi ada empat titik, kemudian di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Sinaboi ada satu titik, selanjutnya di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih ada satu titik.
Empat titik panas lainnya terdeteksi satelit berada di Kota Dumai, dua di Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, di Kelurahan Teluk Makmur dan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai masing-masing satu titik panas.
Di Kabupaten Bengkalis terekam ada sebanyak tiga titik panas, masing-masing di Kecamatan Rupat satu titik dan dua lainnya di Kecamatan Bukit Batu.
Berikut ada tiga di Kabupaten Siak, berada di Kecamatan Sungai Mandau dan dua di Kecamatan Dayun.
Dua "hotspot" berada di Kecamatan Merbau dan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, serta dua lainnya terekam di Kabupaten Pelalawan dan hanya satu di Indragiri Hilir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri mengatakan, saat ini upaya darat dan udara untuk memadamkan titik kebakaran lahan masih terus dilakukan.