Ahad 23 Mar 2014 17:22 WIB

Petani Cirebon Didorong Gunakan Pupuk Organik

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Pupuk organik/ilustrasi
Foto: wikipedia
Pupuk organik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Target produksi gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Cirebon tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, penggunaan pupuk organik akan ditingkatkan. 

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (PPPK) Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, menyebutkan, target produksi GKG pada tahun ini mencapai 6,9 ton per hektare. Jumlah itu meningkat dibanding target tahun sebelumnya yang mencapai 6,8 ton per hektare.

"Ya naik sedikit," ujar Ali, akhir pekan kemarin. 

Ali mengakui, target produksi pada 2013 lalu memang tidak tercapai. Dia menjelaskan, rata-rata produksi GKG tahun lalu hanya 6,5 ton hektare. Namun meskipun demikian, pencapaian produksi itu masih di atas target produksi gabah provinsi dan pusat. 

Ali menuturkan, tidak tercapainya target produksi pada tahun lalu dikarenakan kondisi lahan yang ada saat ini sudah jenuh. Hal itu terutama akibat penggunaan pupuk kimia. 

Untuk mengembalikan kesuburan lahan, Ali menyatakan, tahun ini telah menganggarkan bantuan 7 ribu ton pupuk organik dari APBD Kabupaten Cirebon. Adapun besaran anggarannya senilai Rp 5,2 miliar. 

Ali menyatakan, penggunaan pupuk organik dapat mengembalikan kesuburan tanah. Dengan tanah yang subur, maka produksi gabah yang dihasilkan juga akan meningkat.

"Namun, mengembalikan kesuburan tanah, terutama dengan menggunakan pupuk organik, memang tidak bisa seketika. Dibutuhkan waktu yang cukup lama,’’ kata Ali. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement