REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang polisi, Bripka Anas Salim tertembak saat melakukan penggrebekan buron kasus penipuan, di gang Pace, Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang, Sabtu (22/3) malam.
Akibatnya, anggota Resmob Polsek Genuk itu harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang untuk mendapatkan penanganan medis.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, insiden penembakan terhadap anggota Resmob Polsek Genuk itu terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
Saat itu Bripka Anas bersama sejumlah anggota tim Resmob Polsek Genuk lainnya tengah melakukan penyergapan terhadap seorang tersangka penipuan, atas nama Nanang Setiawan (26).
Pelaku penipuan dan penggelapan itu merupakan buron aparat Polsek Serpong, Tangerang Selatan, yang tengah bersembunyi di kawasan Bangetayu Wetan. Tim Resmob Polsek Genuk diminta membantu penggerebekan ini.
"Bripka Anas mengalami luka tembak di dada kiri, sekitar pangkal lengan, dan tembus ke bagian punggungnya," jelas Djihartono di Semarang, Ahad (23/3).
Ia menuturkan, kronologis penembakan ini terjadi saat tim Resmob Polsek Genuk yang sudah mengetahui keberadaan tersangka Nanang di sebuah rumah kos di kawasan Bangetayu Wetan melakukan penyergapan.
Saat akan diringkus, tersangka Nanang melakukan perlawanan hingga terlibat adu fisik dengan Bripka Anas di dalam rumah kos. Saat adu fisik terjadi, tersangka tiba-tiba mengambil sebuah senjata dari bawah tempat tidurnya.
Saat itu juga, tersangka melepaskan dua kali tembakan ke arah Bripka Anas. Salah satu tembakan mengenai badan Bripka Anas.
Meski salah satu anggota tim tertembak, jelas Djihartono, tersangka akhirnya dapat diringkus. Sementara Bripka Anas segera mendapatkan perawatan intensif di RSI Sultan Agung dan kondisinya terus membaik.
"Berdasarkan bukti yang diamankan dari tersangka, masih jelas Djihartono, senjata api yang diunakan untuk menembak Bripka Anas adalah senjata api rakitan, jenis revolver," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika