REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TENGAH -- Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengunjungi perempuan lanjut usia dan anak berkebutuhan khusus atau difabel di Desa Bumi Kencana, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Minggu.
Mensos mengunjungi Saamah (76), lansia yang tinggal seorang diri di rumahnya di desa itu. Mensos juga melakukan peletakan batu pertama program bedah rumah yang diterima Saamah.
Sebelum menandai dimulainya program bedah rumah lansia itu, Mensos sempat berdialog dan berdoa bersama Saamah.
Setelah mengunjungi Saamah, Mensos juga mendatangi anak berkebutuhan khusus, Nur Muhamad Rizki (3), di rumahnya. Mensos sempat berdialog dengan Amsinah, ibu dari Nur Muhamad.
Kunjungan ke rumah Saamah dan Nur Muhamad merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Mensos ke Desa Bumi Kencana, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah.
Bersama Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Samsudi, Mensos disambut Bupati Lampung Tengah Achmad Pairin.
"Pemberian bantuan ini hanya stimulan karena tidak akan cukup untuk membantu seluruh penyandang masalah kesejahteraan sosial. Yang paling penting dari bantuan ini adalah membangun semangat gotong royong, berbagi dan kepedulian sosial," kata Salim Segaf Al Jufri.
Mensos mengatakan gotong royong dan kepedulian sosial merupakan kunci untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan rakyat.
Dengan gotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat, kesejahteraan rakyat semakin cepat tercapai.
Seperti halnya program bedah rumah dari Kementerian Sosial yang dianggarkan Rp10 juta tiap rumah. Mensos mengatakan anggaran tersebut tidak akan cukup kalau untuk membiayai bahan bangunan dan pekerjanya.
"Karena itu perlu gotong royong dari masyarakat agar dana Rp10 juta itu cukup. Kalau dengan pekerjaannya, mungkin perlu biaya sampai Rp15 juta," ujarnya.
Pada kunjungan kerja tersebut, Mensos Salim Segaf Al Jufri memberikan paket bantuan rehabilitasi sosial berupa kesejahteraan sosial anak untuk 1.041 anak senilai Rp1,041 miliar, asistensi sosial orang dengan kecacatan berat untuk 266 orang senilai Rp957.600.000.
Kemudian, bedah rumah lansia 50 unit senilai Rp500 juta, kebutuhan lansia 100 paket senilai Rp15 juta dan asistensi sosial lanjut usia 30 orang senilai Rp72 juta.
Untuk program pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan, diberikan bantuan berupa rehabilitasi sosial rumah tak layak huni (RS-RTLH) 20 unit senilai Rp200 juta, sarana lingkungan 2 Unit senilai Rp100 juta.
Sementara itu, untuk program perlindungan dan jaminan sosial, berupa program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Lampung Tengah untuk 366 rumah tangga sangat miskin (RTSM) Rp236.070.000, usaha ekonomi produktif (UEP) korban tindak kekerasan dan pekerja migran 50 Orang senilai Rp150 juta, UEP melalui Yayasan Sinar Jati Lampung 30 orang senilai Rp164.070.000.
Total paket bantuan yang diberikan di Provinsi Lampung senilai Rp3.435.740.000.