REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki masa kampanye pemilu legislatif, para pengrajin batik di Kabupaten Cirebon berinovasi membuat batik bermotif logo partai politik (parpol). Hasilnya, batik musiman berlogo parpol itu laris manis dipesan oleh para caleg maupun pengurus dan simpatisan parpol.
‘’Luar biasa, masa kampanye ini kami menerima banyak sekali pesanan batik dengan logo partai,’’ ujar seorang pengusaha batik di sentra batik Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Sally Giovany, kepada ROL.
Sally mengatakan, pesanan batik bermotif logo parpol itu terutama berasal dari parpol Nasdem, Golkar, PDIP, PKB dan Gerindra. Pesanan batik tersebut sebagian besar sudah berupa baju siap pakai.
Sally mengatakan, dalam kondisi normal, batiknya laku terjual sekitar 5 ribu lembar per hari. Namun sejak masa kampanye dimulai, pesanan batiknya meningkat kurang lebih 35 persen. Batik-batik itu dijualnya dengan harga beragam, mulai dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu per lembar. ‘’Akibat banyaknya pesanan, para pengrajin kami sampai kewalahan untuk memenuhi semua pesanan itu,’’ tutur Sally.
Sementara itu, salah seorang simpatisan sebuah parpol, Abdullah, mengaku sengaja memesan batik berlogo parpol yang didukungnya selama masa kampanye ini. Selain memberikan warna baru dalam pemilu, penggunaan batik juga dimaksudkan sebagai upaya melestarikan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia.