Sabtu 22 Mar 2014 09:23 WIB

Polresta Bogor Intensifkan Razia Minuman Keras

Ribuan botol minuman keras (miras) dimusnahkan dengan menggunakan alat berat. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ribuan botol minuman keras (miras) dimusnahkan dengan menggunakan alat berat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Polisi Resor Bogor Kota menginstruksikan seluruh jajarannya di kepolisian sektor untuk mengintensifkan kegiatan razia minuman keras dalam mendukung Operasi Cipta Kondisi keamanan Pemilihan Umum 2014.

"Kapolres menginstruksi agar seluruh jajaran mengintensifkan Operasi Cipta Kondisi mendukung keamanan Pemilu 2014 dengan sasaran razia minuman keras," ujar Kasubag Humas Polres Bogor Kota Iptu Eka Mayasari di Bogor, Sabtu (22/3).

Iptu Eka mengatakan dalam instruksi Kapolres tersebut seluruh Polsek diharuskan menggelar razia minum keras di wilayah hukumnya masing-masing secara berkala.

Razia minuman keras telah dilaksanakan di sejumlah Polsek di antara Polsek Bogor Tengah, dan Polsek Bogor Timur.

Dari hasil razia sementara diperoleh 141 botol berisi minuman keras yang beredar bebas di sejumlah pedagangan di wilayah hukum Polsek Bogor Tengah dan enam jerigen tuak di Polsek Bogor Timur.

"Kepolisian Resor Bogor Kota berupaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu hingga hari pencoblosan tetap kondusif, salah satu upaya kita dengan mengintensifkan Operasi Cipta Kondisi meliputi berbagai razia diantaranya razia minuman keras ini, razia narkoba, dan tindak kejahatan lainnya," ujar Iptu Eka.

Ia mengatakan Operasi Cipta Kondisi telah dimulai sejak tahapan awal pemilu dimulai, dan akan berlangsung sampai pemilihan legislatif dan pemilihan presiden selesai diselenggarakan.

"Jajaran kepolisian tidak hanya mengamankan pelaksanaan pemilu baik legislatif dan pilpres, tapi juga mengamankan situasi menjelang dan sesudah pemilihan," ujar Iptu Eka.

Iptu Eka menambahkan bahwa selama Operasi Cipta Kondisi dilaksanakan, Kepolisian Resor Bogor juga telah melakukan penindakan terhadap pelaku kejahatan lainnya seperti narkoba, kejahatan jalanan dan kejahatan asusila.

Selama bulan maret, sebanyak 21 pelaku penyalahgunaan narkotika ditangkap, begitu pula dengan pelaku kejahatan jalan sebanyak lima orang dan satu pelaku kejahatan asusila.

"Kami melakukan penindakan kepada pelaku-pelaku kriminalitas ini untuk meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban selama menghadapi pemilu 2014 ini," ujar Iptu Eka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement