Sabtu 22 Mar 2014 00:03 WIB

Kulonprogo Kerahkan Kader Penanggulangan Kemiskinan

Rep: Heri Purwata/ Red: Bilal Ramadhan
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo masih 23 persen. Untuk mengatasi kemiskinan tersebut, Kabupaten Kulonprogo telah melakukan berbagai kegiatan dan mengerahkan kader penanggulangan kemiskinan.

Hasto Wardoyo mengemukakan hal tersebut pada pertemuan kader penanggulangan kemiskinan dan camat se Kabupaten Kulonprogo di Wates, Jumat (21/3). Selama ini masyarakat miskin mempunyai  keterbatasan akses terhadap fasilitas dan layanan yang  telah disediakan pemerintah. Sehingga mereka tidak dapat memanfaatkannya agar bisa terbebas dari kemiskinan.

Karena itu, kata Hasto, melalui dampingan kader penanggulangan kemiskinan diharapkan masyarakat miskin akan lebih mudah untuk mengakses fasilitas dan layanan yang tersedia. “Pada gilirannya nanti diharapkan semua masyarakat miskin di Kabupaten Kulonprogo dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan sesuai dengan kebutuhannya,” kata Hasto.

Para kader penanggulangan kemiskinan dan camat seluruh Kabupaten Kulonprogo  diharapkan memberikan pelatihan ketrampilan. Selain itu, juga diberikan stimulan modal usaha melalui bantuan sosial kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang masih produktif tentunya akan memberikan peluang usaha bagi mereka untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

Hasto mengingatkan bahwa Kabupaten Kulonprogo telah mempunyai Album Kemiskinan. Namun album tersebut harus dicek datanya, sesuai dengan berbagai persyaratan atau kriteria yang telah ditentukan.  Kehidupan masyarakat terkait dengan perekonomian tentunya tidak stagnan, karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin dinamis, tidak dapat dipungkiri lagi dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.

“Mungkin ada saudara kita yang dulu hidupnya baik secara ekonomi, namun karena berbagai masalah ekonominya menjadi turun dan bahkan sampai pada titik di bawah garis kemiskinan. Namun ada pula yang dulu ekonominya di bawah garis kemiskinan, karena usahanya yang keras maka dapat meningkatkan pendapatan keluarganya, sehingga secara ekonomi dapat hidup lebih baik. Nah hal-hal yang kemungkinan dapat terjadi tersebut, harus secara jeli dicermati sehingga data yang diperoleh dapat mendekati kebenaran atau bahkan dapat dikatakan valid,” kata Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement