Jumat 21 Mar 2014 21:12 WIB

Industri Kreatif Ditarget Tumbuh 10 Persen

Menperin MS Hidayat
Foto: Antara
Menperin MS Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pertumbuhan industri kreatif nasional ditargetkan mencapai 10 persen pada 2014 dan dapat menjadi tiga besar kontributor untuk "product domestic bruto" (PDB).

Hidayat di Denpasar, Jumat (21/3) mengatakan semakin berkembangnya jumlah pelaku industri dan proyeksi daya ekspor yang meningkat akan menjadi penopang pertumbuhan industri kreatif, yang tahun lalu tumbuh di kisaran enam persen.

"Saya kira akan tumbuh 10 persen tahun ini, dengan ditopang, salah satunya ekspor produk yang sudah ke mancanegara," ujar Hidayat.

Pada 2013, ekspor produk kreatif mencapai Rp 119 triliun (10 miliar dollar AS) yang naik delapan persen dibanding 2012, menurut data Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif.

Sedangkan kontribusi industri kreatif terhadap PDB pada 2013, tidak jauh berbeda dengan 2012, di kisaran 6,9 persen atau di posisi ke-tujuh, senilai Rp 573 triliun dari sektor-sektor ekonomi lainnya.

Hidayat mengatakan beberapa kendala memang masih menghantui laju industri kreatif seperti minimnya akses pembiayaan, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan juga akses pasar yang mendapat tantangan hebat dari produk asing.

Namun, untuk akses pasar, sistem "e-commerce" (kegiatan komersial berbasis elektronik) dapat menjadi upaya bagi para pebisnis produk kreatif untuk dapat merambah pasar.

Di Bali, yang merupakan sentra industri kreatif, jumlah pebisnis yang merambah "e-commerce" menunjukkan kenaikan data yang signifikan dari 2008 dengan jumlah 30 orang menjadi 536 orang pada 2013.

Hidayat juga mengimbau kepada para pelaku industri kreatif untuk mendaftarkan produknya sebagai Hak Kekayaan Intelektual agar tidak dicuri oleh pebisnis lain.

Selain itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan melakukan pembicaraan dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk skema khusus bantuan pembiayaan bagi para pelaku industri kreatif. "Perlu ada 'treatment' khusus bagi industri kreatif, karena kontribusinya cukup signifikan bagi perekonomian nasional," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement