REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tim Forensik Mabes Polri meneliti abu dan arang dari lokasi tewasnya dua balita dalam peristiwa kebakaran sebuah toko furniture di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi Rabu (19/3) pagi.
"Abu dan arang bekas kebakaran saja yang kami bawa untuk uji laboratorium agar penyebab kebakaran bisa kami telusuri," ujar salah satu petugas Tim Forensik Mabes Polri yang enggan disebutkan namanya di lokasi kejadian, Kamis.
Menurutnya, kedatangan empat petugas forensik ke lokasi kebaran toko "Bintang Makmur Furniture" di Jalan H Nausan, Kampung Gabus Pabrik, RT.04/RW.01, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, untuk mengungkap adanya kemungkinan lain dari tewasnya kakak beradik Sheren Evelyn Angela (5), dan Tiffany Caroline Jeanete (3) dalam kebakaran itu.
Proses identifikasi lokasi kejadian dilakukan oleh empat petugas Puslabfor dengan didampingi Kapolsek Tambun AKP Indra dan ketua RT setempat.
Menurut Indra, sejauh ini polisi baru melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi termasuk bapak dari dua korban meninggal dunia, yakni Tjong Kiet Khiong (38) dan warga sekitar lokasi kejadian.
"Kalau mau tahu terkait timbul api dan penyebabnya masih terlalu prematur untuk mengetahuinya. Kami juga masih menunggu hasil dari Puslabfor," kata Indra.
Menurutnya, tim Puslabfor juga membawa sejumlah bukti terkait peristiwa kebakaran itu guna melengkapi proses penyelidikan kasus tersebut.
Sementara itu, kebakaran yang melanda toko "Bintang Makmur Furniture" pada Rabu (19/3) pagi menewaskan dua balita anak pemilik toko dengan kondisi tubuh hangus terbakar.
Sementara ibu korban, Monalisa (34) kondisinya kritis dan sempat dilarikan ke RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan medis.