REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pendidikan Jakarta Margani M Mustar meminta agar pelantikan kepala sekolah (kepsek) hasil lelang ditunda.
"Pelantikan kepala sekolah hasil lelang harus ditunda sebab banyak keluhan. Pemerintah sendiri berencana melantik 116 kepsek SMA, 65 kepsek SMK di seluruh DKI Jakarta," kata Margani di Jakarta, Kamis, (20/3).
Dewan Pendidikan, ujar Margani, dalam dua bulan ini menerima banyak keluhan soal lelang kepsek. Adanya lelang kepsek ini membuat hasil Piloting Nasional Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah oleh Dinas Pendidikan di bawah kepemimpinan Taufik Yudi Mulyanto menjadi tidak berguna.
Padahal Piloting Nasional Penyiapan Calon Kepala Sekolah itu, kata Margani, dilakukan untuk menyeleksi orang-orang yang pantas menjadi kepala sekolah melalui proses seleksi dan penilaian yang panjang. Proses seleksi sendiri juga dilakukan sesuai kaidah dari Kemdikbud.
"Namun dengan adanya lelang kepsek, banyak kepsek yang sudah lolos seleksi melalui piloting nasional calon kepsek gagal menjadi kepsek. Malah mereka digantikan oleh kepsek dari hasil lelang kepsek yang dilakukan secara cepat tanpa proses,"ujar Margani.
Dari 120 kepsek yang lolos melalui piloting nasional calon kepsek, terang Margani, 85 orang dianggap tak memenuhi syarat lelang kepsek. Akhirnya mereka tidak jadi kepsek pada mereka menunggu momen jadi kepsek sudah lama.
"Makanya keluhan ini akan disampaikan ke Gubernur DKI jakarta Jokowi. Jangan dilantik dulu orang-orang yang lolos lelang kepsek, masih ada ketidakadilan di sini," ujar Margani.
Rata-rata yang ikut piloting nasional calon kepsek adalah wakil kepsek."Memang menurut aturan, calon kepsek itu dipersiapkan dua tahun sebelumnya, tidak tiba-tiba bisa menjabat seperti lelang kepsek,"kata Margani.
Masak, lanjut Margani, ada peserta lelang kepsek saat ujian potensi akademik malah pergi umroh, lolos jadi kepsek. Ini bisa menjadi tanda tanya.