REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jajaran pejabat Pemkot Salatiga melakukan studi banding ke Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Kamis (20/3). Rombongan pejabat yang melakukan studi banding, dipimpin oleh Asisten Sekda II Pemkot Salatiga, dengan disertai Kepala Dinsosnakertrans, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) dan Pimpinan Perusahaan Pengurus Corporate Forum Community Development (CFCD) Kota Salatiga. Topik yang menjadi sasaran studi banding adalah tentang program CSR yang dikelola Pertamina Cilacap.
Asisten Sekda II Pemkot Salatiga, Karyadi, berharap, melalui kegiatan ini dapat terjalin sharing kerja sama dalam bidang dunia usaha sehingga dapat saling tukar pengalaman apabila ada permasalahan maupun prestasi yang dapat dijadikan acuan. "Program CSR Pertamina RU IV akan dipelajari untuk diterapkan di Salatiga terutama dalam bidang pemberdayaan masyarakat kaitannya dengan pelatihan dan keterampilan," jelasnya.
Menurutnya, tujuan studi banding ke Pertamina yang dilakukan jajarannya, adalah untuk memperoleh ilmu pengelolaan program CSR sehingga peran CFCD Kota Salatiga dalam membuat program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial, bisa lebih ditingkatkan.
Pertamina RU IV Cilacap, dalam program CSR-nya telah mendapatkan penghargaan peringkat I tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2013. Hal tersebut merupakan bukti konkret keberhasilan program kerja CSR Pertamina RU IV, dalam upaya memberdayakan masyarakat daerah menuju masyarakat yang mandiri secara sosial ekonomi. "Hal inilah yang mendasari Pemkot Salatiga melakukan studi banding ke Pertamina Cilacap," jelasnya.
Manager General Affairs Pertamina RU IV Eko Hernanto yang menerima rombongan studi banding, menyebutkan program CSR yang diselenggarakan Pertamina RU IV, terus menerus ditingkatkan kualitasnya. Melalui progra CSR tersebut, Pertamina Cilacap melakukan kegiatan community development untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat Cilacap.
"Konsep program CSR Pertamina RU IV yang dipayungi oleh Pertamina Sobat Bumi melibatkan sinergi antara pemerintah, instansi terkait, serta masyarakat," jelasnya.
Sementara dalam penyaluran program dan bantuan secara efektif, Pertamina RU IV membagi wilayah Cilacap menjadi beberapa ring area yang memiliki skala prioritas masing-masing. Ring 1 diberikan kepada daerah yang terdekat dengan wilayah operasi Pertamina RU IV, sedangkan wilayah ring 2 dan ring 3 terletak di daerah lingkar luar daerah operasional Pertamina RU IV.
Sementara untuk program-program CSR Pertamina RU IV yang tergolong sebagai program unggulan, antara lain bidang pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan keterampilan dan usaha, budi daya kepiting dengan menggunakan konsep pemberdayaan dan ekologi, budi daya dan pembibitan jamur, pengembangan usaha pemanfaatan limbah non B3, serta budi daya dan pemanfaatan mangrove.
"Dengan adanya program-program CSR bidang pemberdayaan masyarakat, diharapkan Pertamina RU IV dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan masyarakat Cilacap dan mendorong masyarakat untuk berwirausaha dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang esensial," jelasnya.
Menurutnya, dalam program pemberdayaan itu, sudah terbentuk 6 Kelompok Bina Usaha (KBU) di wilayah Cilacap hasil program CSR Pertamina RU IV yang mampu menjalankan usaha mandiri dengan menjual produk-produk olahan. Misalnya dari jamur, atau dari hasil daur ulang limbah non B3.
Selain itu, program budi daya dan pemanfaatan mangrove rencananya juga akan diarahkan menjadi ekowisata mangrove mengingat kapasitas mangrove di Cilacap merupakan yang terbesar di Pulau Jawa karena mencapai 23 jenis.
"Rencananya, tahun ini kami akan bekerja sama dengan CFCD Jakarta dengan membuat forum di tingkat kelurahan maupun desa di Cilacap dengan menempatkan perwakilan pemuda, karang taruna, dan tokoh masyarakat lainnya. Dengan demikian, program yang terbentuk sifatnya bottom up¸ yakni dari masyarakat dan untuk masyarakat sehingga program CSR yang dikeluarkan tepat guna dan tepat sasaran," jelasnya.