REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar akan menggelar parade "ogoh-ogoh" yang diikuti oleh 30 peserta dari masing-masing dusun di Desa Adat Kesiman.
"Dengan bayaknya peserta yang mengikuti parade itu menandakan antusiasme masyarakat masih tinggi dalam berkreasi membuat 'ogoh-ogoh'," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Kamis (20/3).
Menurut dia, parade yang diselenggarakan pada tanggal 30 Maret oleh Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, itu akan berpusat di area Catus Pata Tohpati.
Rai Dharmawijaya Mantra juga menilai bahwa pembuatan "ogoh-ogoh" adalah sebuah upaya berkesenian yang diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap Kota Denpasar sebagai Kota yang berwawasan budaya.
Terkait dengan perayaan Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan pemilu legislatif, Rai Dharmawiajaya Mantra menerangkan masyarakat khususnya pemuda telah mampu memilah kegiatan politik dan budaya.
"Saat ini 'sekaa teruna' (kelompok pemuda adat) di Kota Denpasar telah mampu mebedakan kepentingan tersebut dan kami harapkan kedepannya mampu memupuk semangat kebersamaan dan persatuan," katanya.
Sementara Ketua Panitia Parade "ogoh-ogoh" Desa Kesiman Ketut Subratha mengatakan kegiatan parade tersebut telah memasuki tahun keempat, yang diikuti 30 peserta dari "sekaa teruna" se-desa setempat.
"Pelaksanaan parade tahun ini kriteria penilaian sama dengan tahun sebelumnya, di antaranya profil ogoh-ogoh, penataan, serta keharmonisan hasil karya, dan memperebutkan piala, piagam dan uang pembinaan." ujarnya.
Sementara dalam menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan parade dan Hari Raya Nyepi tahun ini, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masing-masing "sekaa teruna", yang nantinya dapat secara bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.