REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Sulawesi Tengah terus meningkatkan operasi guna mengantisipasi kebakaran hutan yang dilakukan oknum masyarakat tidak bertanggung jawab, kata pejabat setempat.
"Kasus kebakaran hutan yang terjadi di berapa daerah di Batam dan Sumatera Barat (Sumbar) mendapat perhatian serius dari pihak TNLL," kata Kepala Balai Besar TNLL, Sudaryatna di Palu, Kamis.
Ia mengatakan dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dalam maupun di luar kawasan hutan lindung, pihak TNLL lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan melalui operasi.
Operasi rutin dilakukan oleh petugas yang ada di masing-masing resor. "Petugas kami yang ada di resort TNLL gencar melakukan pengawasan dan pengamanan," katanya.
Begitu pula pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, kata Sudaryatna, pengawasan dan pemantauan dilakukan lewat udara dengan menggunakan pesawat motor.
"Dan itu terus kami lakukan guna memastikan adanya tidaknya titik-titik api yang perlu segera dipadamkan," katanya.
Khusus kebakaran hutan yang terjadi selama ini dalam kawasan TNLL yang telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer pada 1977 itu relatif kecil.
Pernah terjadi kebakaran hutan di kawasan TNLL pada 2013, tetapi arealnya kecil 1-2 hektare saja, tetapi sudah direhabilitasi kembali.
Oknum masyarakat yang membakar lahan untuk kebun sudah diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Namun sepanjang Januari hingga medio Maret 2014 ini kebakaran hutan di kawasan lindung tersebut nihil.
"Ya mudah-mudahan saja tidak ada," harap Sudaryatna.
Menjaga agar supaya TNLL bebas dari berbagai jenis gangguan, termasuk kebakaran hutan berarti menyelamatkan kelangsungan hidup sebanyak 117 jenis mamalia, 29 reptilia, 14 jenis amfibia, dan lebih dari 50 persen di antaranya satwa endemik Sulawesi.