Kamis 20 Mar 2014 03:00 WIB

Wagub Jatim Minta Pemadam Kebakaran Diperkuat

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sebuah restoran cepat saji di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12).
Foto: Antara
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sebuah restoran cepat saji di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf minta bupati atau wali kota se-Jatim untuk memperkuat sektor Pemadam Kebakaran (damkar). Hal ini dikarenakan dukungan anggaran dan jumlah sumber daya manusia (SDM) sektor tersebut masih minim.

“Bupati atau wali kota harus memperkuat sektor damkar melalui dukungan anggaran dan penambahan personel,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai memimpin Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-95 Provinsi Jatim di Sarana Olahraga Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jatim, Rabu (19/3).

Ia menjelaskan, kedepannya sektor ini memiliki peran yang vital dalam pelaksanaan pembangunan di Jatim yang tumbuh dengan pesat dan diiringi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang signifikan.

Pembangunan tersebut akan memunculkan kecendurungan perubahan fisik pada ruang wilayah, khususnya di kota-kota besar. Yakni bertambahnya kawasan permukiman serta semakin padatnya bangunan, seperti hotel, apartemen, penginapan, dan bertambahnya kawasan-kawasan industri baru.

“Berdasarkan berbagai kasus kebakaran yang terjadi, peristiwa kebakaran cenderung semakin meningkat pada kawasan-kawasan tersebut, khususnya pemukiman yang padat penduduk,” katanya.

Kebakaran tersebut, kata Saifullah, membawa dampak sosial ekonomi, teknis dan psikologis yang besar.

Dampak itu di antaranya, bertambahnya tingkat kesulitan dalam upaya pemadaman kebakaran dan penyelamatan karena kompleksitas konstruksi dan bahan bangunan, meningkatnya kebutuhan akan sarana prasarana dan ketersediaan sumber air untuk pemadaman. Kemudian meningkatnya kebutuhan akan teknik dan manajemen penyelamatan korban.

Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari kepala daerah, dalam hal ini bupati/wali kota untuk memperkuat sektor Damkar.

“Masalah kebakaran menjadi perhatian kita bersama, sebab seiring dengan berkembangnya suatu daerah, maka potensi kebakaran semakin tinggi. Khususnya di tempat-tempat pemukiman penduduk dan kawasan industri, seperti pabrik, gudang, dan lainnya” katanya.

Dia menjelaskan idealnya untuk kota-kota besar, tiap kecamatan sudah memiliki Damkar yang siap siaga. Sehingga kedepan tidak ada lagi kasus-kasus kebakaran yang terlambat ditangani akibat kurangnya jumlah personel ataupun truk pemadam kebakaran.

Pada kesempatan itu, Saifullah secara khusus juga memuji petugas-petugas Damkar yang telah berjasa memadamkan kebakaran.

“Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada para pemadam kebakaran, meskipun jumlahnya minim tapi semangatnya tetap luar biasa, sesuai motonya, pantang pulang sebelum api padam” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement